MAPAY BANDUNG - Menjelang Ramadhan, sejumlah komoditas kebutuhan pokok masyarakat di pasar tradisional mulai merangkak naik. Bukan hanya daging sapi, harga cabai pun mulai mengalami kenaikan.
Meski demikian, Kepala Dinas Perdagangan dan Industri (Disdagin) Kota Bandung, Elly Wasliyah menjelaskan, kelompok cabe-cabean ini tidak semuanya masuk dalam komoditas pangan strategis.
Hanya cabe merah saja yang mewakili kelompok cabe-cabean yang masuk komoditas strategis.
"Cabe rawit domba itu tidak terlalu pengaruh, karena bukan komoditas strategis. Kalau cabe merah baru termasuk komoditas pangan strategis. Jadi kami memprioritaskan komoditi yang banyak diperlukan masyarakat, kalau cabe rawit engga masuk, dia termasuk ke jenis pangan relatif, karena kebutuhannya tidak terlalu diprioritaskan," jelas Elly saat dihubungi MapayBandung.com, Sabtu 5 Maret 2022.
Baca Juga: 8 Jenis Makanan Ini Ampuh Atasi Sakit Kepala Kata dr. Saddam Ismail, Nomor 4 Enak Banget
Dalam pantauan terakhir Disdagin pada Kamis 3 Maret lalu, Elly mencatat harga cabe merah mencapai angka Rp70.000 per kilogramnya.
Sekali lagi, kenaikan itu disebabkan kondisi cuaca yang kurang baik sehingga petani di sumber produksi tidak banyak mendapatkan hasil panen yang baik.
"Ini karena kondisi di daerah produsen, akhir-akhir ini kan lagi musim hujan, cuaca juga tidak menentu. Karena kalau musim hujan, kualitas cabe jadi berkurang, kadar airnya tinggi dan mudah busuk, jadi pedagang juga tidak bisa memasok banyak karena kalau stok banyak tapi tidak laku, bisa cepat busuk. Kalau musim kemarau, stok bisa diperbanyak karena kualitas cabe sedang bagus, tidak mudah busuk," ungkap Elly.