Efikasi 91,6 Persen, BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sputnik-V Asal Rusia

- 25 Agustus 2021, 14:50 WIB
Ilustrasi vaksn Sputnik V.
Ilustrasi vaksn Sputnik V. /Shamil Zhumatov/Reuters

MAPAY BANDUNG - Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) kembali mengeluarkan izin penggunaan darurat (EUA) vaksin Covid-19 pada Selasa 24 Agutsus 2021, kemarin.

Kali ini vaksin Covid-19 jenis Sputnik-V asal Rusia yang mendapatkan izin penggunaan darurat. Vaksin tersebut dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology dengan menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

Vaksin ini didaftarkan oleh PT Pratapa Nirmala sebagai pemegang EUA dan bertanggung jawab untuk penjaminan keamanan dan mutu vaksin ini di Indonesia.

Dalam siaran pers yang diterima Mapay Bandung, vaksin Sputnik-V digunakan dengan indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Vaksin diberikan secara injeksi intramuscular (IM) dengan dosis 0,5 mL untuk 2 (dua) kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 (tiga) minggu. Vaksin ini termasuk dalam kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu pada suhu -20oC ± 2oC.

Baca Juga: PSSI Yakin Suporter Klub Liga 1 dan Liga 2 Tak Akan Datang ke Stadion atau Gelar Nobar

Menurut Kepala Badan POM RI, Penny K. Lukito, sebagaimana proses pemberian EUA pada vaksin Covid-19 sebelumnya, pemberian EUA untuk Vaksin Covid-19 Sputnik-V telah melalui pengkajian secara intensif oleh Badan POM bersama Tim Komite Nasional Penilai Khusus Vaksin Covid-19 dan Indonesia Tenchnical Advisory Group on Immunization (ITAGI). Penilaian terhadap data mutu vaksin ini juga telah mengacu pada pedoman evaluasi mutu vaksin yang berlaku secara internasional.

Berdasarkan hasil kajian terkait dengan keamanannya, efek samping dari penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik-V merupakan efek samping dengan tingkat keparahan ringan atau sedang. Hasil ini dilaporkan pada uji klinik Vaksin Covid-19 Sputnik-V (Gam-COVID-Vac) dan uji klinik vaksin lainnya dari teknologi platform yang sama.

“Efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi,” jelas Kepala Badan POM.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x