Kisah Kelam Bandung Lautan Sampah : Tragedi Meledaknya TPA Leuwigajah

- 21 Februari 2021, 17:44 WIB
TPA Leuwigajah sebelum tragedi tahun 2005
TPA Leuwigajah sebelum tragedi tahun 2005 /Dok Humas Bandung.

Akibatnya, sampah hanya menumpuk di Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Beberapa hari kemudian, TPS tak lagi mampu menampung sampah.

Dalam hitungan hari, hampir di seluruh penjuru Kota Bandung dipenuhi sampah. Kota Bandung terlihat kotor dan jorok. Bau menyengat membuat warga terpaksa lebih sering menutup hidung.

Hingga akhirnya muncul julukan yang amat pahit untuk kota tercinta ini, "Bandung Lautan Sampah".

Nama besar Paris van Java langsung tercoreng. Kota Bandung yang dahulu dikenal sebagai kota yang asri, bersih, dan indah seperti lenyap dari ingatan.

Peristiwa kelam itu akhirnya mulai berangsur normal saat pemerintah membuka TPA Sarimukti. Sampah-sampah akhirnya bisa diangkut ke TPA Sarimukti.

Baca Juga: FAKTA ATAU HOAKS : Uya Kuya Meninggal Dunia karena Covid-19?

Baca Juga: Banjir Jakarta Renggut Korban Jiwa, Empat Anak-Anak dan Satu Lansia

Namun wajib diingat, Kota Bandung tetap tak memiliki TPA. Bahkan TPA Sarimukti hanya sementara. Hingga saat ini, rencana penutupan TPA Sarimukti pun masih bergulir.

Hal ini juga yang selalu diwanti-wanti oleh Wali Kota Bandung, Oded M Danial. Ia sangat konsen terhadap masalah sampah. Sudah tentu, ia tak ingin peristiwa TPA Leuwigajah kembali terjadi.

Untuk itu, sejak memimpin Kota Bandung, Oded mulai menggulirkan sejumlah program penanganan sampah. Salah satunya yaitu program Kurangi, Pisahkan, dan Manfaatkan sampah (Kang Pisman).

Halaman:

Editor: Indra Kurniawan

Sumber: Humas Bandung


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x