BRAGA - MAPAYBANDUNG.COM - Kota Bandung terkenal dengan banyaknya taman tematik dan taman trotoar yang mempercantik estetika kota. Namun saat ini banyak masyarakat menilai, kondisi sejumlah taman di Bandung kurang terawat.
Penjabat Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono mengatakan, Kota Bandung memiliki 29 taman tematik. Banyaknya taman tersebut membuat pemeliharaannya mengalami kendala, terutama terkait anggaran.
Bambang menyebut, APBD Kota Bandung sangatlah terbatas. Dengan APBD sebesar Rp7 triliun per tahunnya, harus cukup untuk mengatasi aspek kesehatan, pendidikan, ekonomi, sosial kemasyarakatan, dan infrastruktur.
"Kita harus akui bahwa Pemkot ini anggarannya terbatas untuk menyelenggarakan pemerintahan luar biasa dinamisnya., hanya Rp7 triliun," kata Bambang saat Talk Show di Radio PRFM, Rabu 10 Januari 2024.
Baca Juga: Mohon Maaf! Penerima BLT El Nino 2024 Bikin PKH Murni Terpukul, Ternyata Ini Sebabnya
Oleh karena itu, Bambang mengatakan, anggaran untuk pemeliharaan infrastruktur termasuk taman pun sangat terbatas.
Dia mencontohkan anggara pemeliharaan taman pernah sepenuhnya diambil dari kas APBD. Namun ternyata, anggaran tersebut tidak cukup.
"Taman semula dirawat dengan anggaran APBD, ternyata ga bisa semuanya. Ada yang bisa dirawat, ada yang sudah rusak harus direvitalisasi, dan luar biasa biayanya," katanya.
Solusinya, Pemkot Bandung menggandeng pihak swasta berkolaborasi dengan skema Corporate social responsibility (CSR) untuk pemeliharaan taman ini.
"Kita coba gandeng beberapa mitra, kita kolaborasi untuk pemeliharaan aset, ini sudah dilakukan dan tentu akan terus kita tingkatkan," jelasnya.
Baca Juga: Bambang Tirtoyuliono Desak BPBD di Kota Bandung Segera Dibentuk, Ini Alasannya
Lebih lanjut dia menuturkan, pemeliharaan dan perawatan taman di Bandung sangat penting, sebab taman bisa menjadi nilai branding untuk kota kembang. Maka dari itu, dia berkomitmen pemeliharaan taman jadi prioritas dengan cara apapun.
"Yang pasti (pemeliharan taman) itu kewajiban Pemkot, dengan keterbatasan anggaran ini kita mengajak semua stakeholder untuk sama-sama merawatnya," tandasnya.***