Network
MAPAY BANDUNG - Seorang dokter sekaligus penggagas Jurus Sehat Rasulullah dr. Zaidul Akbar, kali ini akan mengungkapkan cara mudah mendapatkan tubuh sehat, saat masih mengkonsumsi mie instan.
dr. Zaidul Akbar menyebutkan, hal yang bisa dilakukan masyarakat guna mendapatkan tubuh sehat adalah, mengganti bumbu yang ada di dalam kemasan mie instan, dengan bumbu olahan sendiri.
Dengan menggunakan bumbu olahan sendiri, itu jauh lebih baik daripada menggunakan bumbu yang ada di dalam kemasan mie instan kata dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga: Inilah Ciri dan Tuah Perkutut Sri Mangempel, Bisa Lancarkan Rezeki Pemiliknya, Segera Pelihara
"Kalau mau makan mie, tambahin sayur-sayuran. Terus bumbu-bumbunya ganti juga pakai yang buatan sendiri, dan tambahin protein," tutur dr. Zaidul Akbar, yang dikutip MapayBandung.com dari Instagram @kampusmadu, Jumat 3 Juni 2022.
Ya, kita tidak perlu bingung tentang bagaimana cara mengolah bumbu sendiri. Sebab, kita dapat mengkreasikannya dengan menggunakan bumbu dapur yang ada di rumah.
Sayur-sayuran juga bisa menjadi pelengkap, saat akan mengkonsumsi mie instan kata dr. Zaidul Akbar.
Baca Juga: Sering Dianggap Pembawa Musibah, Perkutut ini Justru Punya Keistimewaan yang Sangat Luar Biasa
Baca Juga: Terkenal Nikmat, 2 Minuman Ini Ternyata Ampuh untuk Hilangkan Perut Buncit Kata dr. Zaidul Akbar
Sambung dokter mengatakan, meski mie instan masih diperbolehkan untuk dikonsumsi, kita tetap tidak dianjurkan untuk mengkonsumsinya secara berlebihan setiap harinya.
"Masih boleh kok makan mie instan, sah-sah saja. Tapi, batasi jumlah asupannya, jangan jadi keseringan, di mana tiap lapar larinya ke mie. Sesuatu yang berlebihan itu enggak baik," kata dr. Zaidul Akbar.
Jika dikonsumsi secara terus menerus, mie instan bisa menjadi biang kerok dari berbagai penyakit berbahaya, seperti misalnya obesitas dan kencing manis.
Baca Juga: Sungguh Beruntung, 4 Weton Ini Terlahir dengan Keistimewaan Didampingi Khodam Penyembuh
"Memang lezat dan mudah dibuat, tapi kalau terlalu sering makan mie instan akan menimbulkan dampak buruk bagi tubuh. Risiko penyakit berbahaya akan meningkat," katanya.***
