Network
MAPAY BANDUNG - Setiap ibu hamil pasti menginginkan anak yang dikandungnya lahir dengan sehat, normal, dan memiliki berat badan yang sesuai.
Akan tetapi, menurut dr. Saddam Ismail terkadang ada ibu hamil yang melahirkan bayi dengan berat badan rendah bahkan kurang dari 2,5 kg.
Untuk mengetahui penyebab berat badan bayi yang rendah ini, dr. Saddam Ismail yang merupakan dokter sekaligus healthy vlogger akan mengungkapnya.
Penyebab pertama dari bayi lahir dengan berat badan rendah menurut dr. Saddam Ismail yakni dari kondisi kesehatan pada saat hamil dan sebelum hamil.
Baca Juga: Tak Usah Pergi ke Ustadz atau Dukun, Inilah 5 Cara Mengobati Gangguan Jin pada Anak
Dikutip MapayBandung.com dari video di kanal YouTube Saddam Ismail Kamis 19 Mei 2022, kondisi psikologis pun ternyata berdampak terhadap kehamilan.
"Selain kondisi fisik, ternyata kesehatan psikologis ibu pun mempengaruhi berat badan bayi yang rendah," kata dr. Saddam Ismail.
Selain itu, dr. Saddam Ismail juga menjelaskan bahwa biasanya ibu hamil juga sering sekali mengalami anemia.
Karena kekurangan zat besi, dr. Saddam Ismail menyarankan ibu hamil untuk meminum suplemen zat besi saat hamil.
Selanjutnya penyebab kedua yaitu status gizi ibu sebelum hamil, misalnya ibu hamil yang memiliki IMT kurus datau kurang dari 18,5.
Menurut dr. Saddam Ismail, ibu hamil dengan IMT 18,5 biasanya akan berisiko untuk melahirkan bayi dengan berat bedan yang rendah dibandingkan ibu hamil dengan IMT normal.
"Oleh karena itu, ibu hamil sangat penting sekali untuk mencukupi kebutuhan gizinya baik sebelum hamil ataupun saat sedang hamil," tutur dr. Saddam Ismail.
Penyebab terakhir dari kurangnya berat badan bayi saat lahir menurut dr. Saddam Ismail yakni jarak kelahiran pada anak.
Apabila ibu hamil tersebut melahirkan dalam jarak yang dekat, biasanya tubuhnya belum menyimpan cukup nutrisi untuk kehamilan berikutnya.
Terlebih jika ibu hamil ini sedang memberikan asi kemudian hamil lagi, maka ia akan mencukupi 2 kebutuhan yaitu bayi yang baru dilahirkan serta bayi yang sedang dikandungnya.
Sehingga dr. Saddam Ismail menyarankan bagi ibu hamil jika akan memiliki anak lagi minimal jaraknya diatas 24 bulan.***
