Network
MAPAY BANDUNG - Dokter yang juga seorang praktisi herbal, dr. Zaidul Akbar mengungkapkan cara untuk mengatasi gula darah yang tinggi.
dr. Zaidul Akbar menyebutkan, untuk mengatasi gula darah yang tinggi hingga menyebabkan diabetes, sebaiknya kenali terlebih dahulu apa penyebab gula darah menjadi naik.
Menurutnya, penyebab gula darah menjadi naik yakni makanan dan minuman yang dikonsumsi tidak terkontrol.
Sehingga dr. Zaidul Akbar menyarankan, sebelum mengkonsumsi obat herbal lebih baik penyebab utama gula darah naik tersebut dibenahi terlebih dahulu.
“Jadi sumber-sumber yang berpotensi menaikan gula darah sebaiknya disetop dan diganti dengan sumber yang sehat,” ujar dr. Zaidul Akbar, seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal Youtube Bisikan.com pada Selasa 8 Februari 2022.
Baca Juga: Kasus Omicron Melonjak, Menkes: Tak Usah Panik, BOR Rumah Sakit Masih Terkendali
dr. Zaidul Akbar menerangkan jika penyebab gula darah naik sudah diperbaiki, maka selanjutnya bisa diikhtiarkan penyembuhan diabetes dengan obat herbal.
Obat herbal yang disarankan dikonsumsi oleh dr. Zaidul Akbar ini salahsatunya adalah kayu manis.
Ia menerangkan bahwa kayu manis sangat bagus untuk mengendalikan gula darah sehingga bisa mengatasi diabetes.
Selain kayu manis, dr. Zaidul Akbar juga menyarankan untuk sering mengkonsumsi temulawak dan pare, karena temulawak dan pare merupakan obat herbal yang dapat mengendalikan gula darah.
“Temulawak itu nanti bisa ditambahkan dengan pare, pahit memang ya rasanya tapi dia baik sekali untuk memperbaiki sensitifitas dari insulin dan juga pankreas,” kata dr. Zaidul Akbar.
Selain mengkonsumsi obat herbal dan memperbaiki penyebab gula darah tinggi, hal yang paling luar biasa agar gula darah tidak menjadi naik yaitu jangan stres.
“Gula darah itu bisa naik salahsatunya karena pikiran, jadi penyakit fisik itu awal mulanya dari penyakit emosi,” ujar dr. Zaidul Akbar.
Biasanya orang yang diabetes seperti yang dr. Zaidul Akbar jelaskan, pasti ada kecenderungan emosi apalagi disitu emosi yang terblokir atau perasaan yang tidak bisa dilepaskan.***
