MAPAY BANDUNG - Beser atau sering kencing akan tetapi dengan intensitas sedikit pastinya pernah dialami dan dirasakan oleh sebagian orang.
Akan tetapi, tidak banyak orang yang mengetahui penyebab mengapa kita bisa sering kencing atau beser. Biasanya kita akan menganggap beser atau sering kencing karena cuaca yang dingin, atau juga karena menahan kencing terlalu lama.
Oleh sebab itu, agar menjadi tahu dan perhatian healthy vlogger dr. Ema Surya Pertiwi, mengungkapkan mengenai penyebab, gejala hingga terapi yang dapat dilakukan di rumah ketika mengalami kondisi tersebut, seperti yang dilansir MapayBandung.com melalui kanal YouTube Emasuperr pada Selasa 10 Mei 2022.
Dokter Ema menyebutkan ada gejala utama yang terjadi pada seseorang saat mengalami sering kencing atau beser.
1. Urgensi berkemih
Kondisi ini merupakan dimana kita tidak bisa mengendalikan atau menunda rasa ingin berkemih atau kencing.
2. Peningkatan frekuensi buang air kecil
Orang yang mengalami gejala seperti ini, menurut dokter Ema perlu buang air kecil atau berkemih sangat sering rata-rata 7 kali sehari.
“Namun dalam kondisi beser atau sering kencing, kita bisa berkemih sebanyak 10 kali bahkan hampir setiap 10 menit sekali,” ungkap dr. Ema.
Baca Juga: Berat Badan Naik Pasca Lebaran? Begini Cara Menurunkannya Kata dr. Zaidul Akbar, Bisa Sampai 20 Kg
3. Inkontinensia mendesak
Kondisi ini adalah ketika seseorang tidak bisa menahan lagi untuk berkemih dan bahkan bisa tiba-tiba keluar air kencing tanpa disadari.
4. Nokturia
Nokturia adalah kebiasaan kencing lebih dari 2 kali pada malam hari.
Selain menjelaskan mengenai gejala beser atau sering kencing, dr. Ema Surya Pertiwi juga menyampaikan mengenai penyebab mengapa seseorang bisa mengalami kondisi tersebut.
Baca Juga: Pantas Saja Badan Pegal Linu, Ternyata 4 Makanan Ini Masih Dikonsumsi Kata dr. Zaidul Akbar
Berikut adalah beberapa penyebab mengapa kita dapat mengalami kondisi beser atau sering kencing, menurut dr. Ema.
1. Otot panggul lemah
Hal ini seringnya terjadi kepada wanita, kehamilan dan persalinan dapat membuat otot panggul meregang dan juga melemah.
“Ini bisa menyebabkan kandung kemih melorot keluar pada posisinya, dan meningkatkan risiko kebocoran atau meningkatkan risiko kelemahan pada kandung kemih,” jelas dr. Ema.
Baca Juga: Cara Taklukan Hati Hanya dengan Tatapan Mata Menurut Kejawen, Syaratnya Tidak Berat
2. Kerusakan saraf
Kerusakan saraf ini akan membuat sinyal yang dikirim kepada otak itu salah menerka waktu kekosongan kandung kemih.
Sehingga walau kandung kemih belum penuh, kita bisa mengalami kondisi ingin berkemih atau kencing walau belum saatnya dikeluarkan.
3. Obat-obatan, alkohol, kafein, dan jenis makanan tertentu
Obat-obatan, alkohol, kafein, dan jenis makanan tertentu ini semua dapat meningkatkan keinginan seseorang untuk kencing. Dan ini disebabkan karena zat diuretic untuk mengeluarkan cairan tubuh.
4. Infeksi
Biasanya infeksi saluran kencing dapat mengiritasi saraf kandung kemih, yang menyebabkan kandung kemih terjepit dan mengalami kondisi ingin berkemih terus menerus.
5. Kelebihan berat badan
Kelebihan berat badan akan memberikan tekanan ekstra pada area kandung kemih, sehingga membuat kita mengalami inkontinensia urgensi.
6. Kekurangan esterogen setelah menopause
Hal ini akan sering dialami oleh wanita diatas usia 40-50 tahun ke atas, perubahan hormonal ini dapat menyebabkan hilangnya kontrol pelepasan berkemih karena ada nya urgensi.
Baca Juga: Inilah Obat Gratis dan Ampuh untuk Atasi Asam Urat, dr. Zaidul Akbar: Obat Asam Urat Terbaik
Kemudian, dokter Ema juga memberikan beberapa tips untuk dapat mengatasi beser atau kencing yang tidak tertahankan sebagai berikut.
1. Membuat jurnal atau catatan
Kita bisa membuat jurnal mengenai kegiatan apa saja atau hal apa yang bisa membuat ingin kencing.
2. Memantau makanan atau diet yang dilakukan
Sangat disarankan untuk hindari makanan yang dapat mengiritasi kandung kemih, contohnya seperti makanan yang mengandung kafein, buah-buahan yang bersifat asam, tomat, dan juga makanan yang mengandung pemanis buatan.
3. Pantau frekuensi minum pada malam hari
Usahakan 2 jam sebelum tidur tidak minum untuk menurunkan risiko bangun pada malam hari.
Baca Juga: Cara Taklukan Hati Hanya dengan Tatapan Mata Menurut Kejawen, Syaratnya Tidak Berat
4. Menjaga frekuensi buang air besar
“Sembelit dapat menambah tekanan pada kandung kemih, yang menyebabkan fungsi kandung kemih lebih aktif lagi,” tambah dr. Ema.
Sehingga dengan meningkatkan metabolisme, makan-makanan tinggi serat dan tidur yang cukup serta rutin buang air besar dapat menurunkan frekuensi untuk berkemih.
5. Mempertahankan berat badan yang sehat
Dengan menjaga kestabilan berat badan, maka dapat mengurangi tekanan pada kandung kemih.***