dr. Saddam Ismail Ungkap 9 Penyebab Nyeri Tumit Bagian Belakang, Salahsatunya Karena Sering Lompat

3 April 2022, 06:00 WIB
Dokter yang juga healthy vlogger dr. Saddam Ismail mengungkap 9 penyebab nyeri tumit pada bagian belakang. Salahsatunya karena sering lompat /YouTube dr. Saddam Ismail

 

MAPAY BANDUNG - Nyeri tumit bagian belakang banyak dialami oleh sebagian orang, biasanya nyeri ini diakibatkan karena cedera.

Namun ternyata, selain karena cedera menurut dr. Saddam Ismail nyeri tumit belakang bisa disebabkan karena beberapa hal.

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Saddam Ismail pada Sabtu 2 April 2022, berikut 9 penyebab nyeri tumit belakang menurut dokter yang juga healthy vlogger dr. Saddam Ismail.

Baca Juga: Jadwal Imsak dan Adzan Maghrib Surabaya Hari Ini Minggu 3 April atau 1 Ramadhan 1443 H Beserta Doa Buka Puasa

1. Radang tendon achilles

Radang tendon achilles ini bisa dialami oleh seseorang yang suka dengan kegiatan olahraga berat atau juga seorang atlet.

Menurut dr. Saddam Ismail biasanya kondisi ini mengakibatkan rasa nyeri pada bagian tumit, dan terjadi akibat tendon achilles mengalami cedera.

“Selain nyeri, keluhan yang bisa dialami adalah pembengkakan, dan kekakuan pada bagian kaki bawah,” ungkap dr. Saddam Ismail.

2. Plantar fasciitis

Plantar fasciitis merupakan kondisi umum nyeri tumit yang sering dikeluhkan oleh sebagian orang, dan ini merupakan kondisi peradangan yang menghubungkan bagian tumit dan juga kaki.

dr. Saddam Ismail mengungkapkan, kondisi ini bisa terjadi karena jaringan ikat yang membentang dari tumit ke kaki robek ataupun meregang, sehingga bisa menimbulkan peradangan dan terasa nyeri.

“Umumnya orang yang mengalami ini adalah orang yang sering melompat, ataupun juga orang yang sering berlari dan juga obesitas,” ujar dr. Saddam Ismail.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Sebut Puasa Ramadhan Bisa Normalkan Fungsi Organ Hati hingga Usus Sekaligus, Kok Bisa?

3. Bursitis

Bursitis merupakan peradangan pada bursa atau bantalan serta pelumas pada sendi.

dr. Saddam Ismail menyebutkan bahwa bursa memiliki fungsi untuk mengurangi gesekan antara tulang dan tendon saat seseorang bergerak.

Bursitis biasanya sering terjadi pada bagian siku, bahu, lengan, lutut ibu jari ataupun sendi yang sering digunakan untuk melakukan banyak gerakan berulang-ulang.

4. Deformitas haglund

Deformitas haglund merupakan benjolan atau pembesaran pada bagian tulang belakang tumit.

Benjolan ini bisa terjadi ketika adanya iritasi atau adanya peradangan yang berlangsung lama atau kronis.

“Ini biasanya dialami oleh orang yang sering menggunakan sepatu sempit, atau juga seseorang yang sering menggunakan sepatu hak tinggi,” jelas dr. Saddam Ismail.

5. Taji tumit

Taji tumit merupakan pembentukan tulang pada bagian tumit. Menurut dr. Saddam Ismail tidak semua orang yang memiliki taji tumit akan merasakan nyeri pada bagian tumitnya.

Baca Juga: Segera Buang Benda Keramat, Ini Cara Melepaskan Diri dari Jeratan Jin Nasab Kata Ustadz Syafiq Riza

6. Tarsal tunnel syndrome

Tarsal tunnel syndrome terjadi karena saraf pada bagian kaki terjepit atau tertekan.

Kondisi ini terjadi karena ada sesuatu yang menekan saraf di bagian dalam pergelangan kaki.

“Pada seseorang yang mengalami tarsal tunnel syndrome itu bisa mengalami nyeri, kesemutan, atau mati rasa pada pergelangan kaki atau tumit,” jelas dr. Saddam Ismail.

7. Calcaneal apophysitis

Calcaneal apophysitis merupakan kondisi nyeri tumit yang banyak dirasakan oleh anak-anak dan juga remaja dengan rentan usia biasanya 8-14 tahun.

Kondisi ini terjadi karena adanya peradangan pada lempeng pertumbuhan tumit, dan peradangan tersebut umumnya terjadi karena gerakan yang berulang-ulang seperti melompat ataupun juga berlari-lari.

Baca Juga: Perpanjang Kontrak Bersama MU, Mampukah Bruno Fernandes Berikan Kesuksesan?

8. Fraktur stres

Fraktur stres ataupun patah tulang terjadi ketika adanya penekanan yang berulang-ulang. Selain itu fraktur stres juga bisa terjadi karena penekanan kecil.

9. Neuropati perifer

Neuropati perifer merupakan gangguan saraf terutama saraf perifer mengalami kerusakan.

Kondisi ini bisa menyebabkan nyeri, mati rasa, lemah pada bagian tangan dan juga kaki.

Kondisi ini bisa terjadi karena cedera traumatis, infeksi, gangguan metabolisme, hingga paparan racun.

“Tapi yang paling sering atau paling umum adalah karena penyakit diabetes melitus,” tandas dr. Saddam Ismail.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler