MAPAY BANDUNG - Seorang Pakar Kardiologi Anak dr. Rizky Adriansyah mengatakan, hipertensi paru adalah salah satu masalah kesehatan yang mesti diwaspadai orangtua.
Bukan tanpa sebab, hipertensi paru disebutkan oleh dr. Rizky Adriansyah, bisa menyerang anak usia dini.
Apabila tidak dapat dikenali sejak dini, bukan tidak mungkin, hipertensi paru akan menjadi satu masalah yang sangat serius dan berbahaya.
"Gejala hipertensi paru pada anak, penting untuk dikenali sedini mungkin. Meskipun tidak spesifik, namun gejala hipertensi paru dapat meliputi sesak saat beraktivitas, mudah lelah, lemas, nyeri dada, pusing, dan kadang disertai batuk," tutur Pakar Kardiologi Anak Rumah Sakit Adam Malik Medan, dr. Rizky Adriansyah, M.Ked (Ped), Sp.A(K), dilansir MapayBandung.com dari ANTARA, Sabtu 12 Maret 2022.
Baca Juga: Link Live Streaming dan Prediksi Susunan Pemain MU vs Tottenham di Liga Inggris Malam Ini
Dokter menyebut, hipertensi paru ini masih belum banyak diketahui masyarakat, padahal penyakit ini bisa menyerang anak usia dini.
"Hipertensi paru merupakan kelainan patofisiologi pada pembuluh darah paru-paru, yang dapat menyebabkan komplikasi klinis dengan penyakit-penyakit kardiovaskular (jantung) dan respirasi (pernapasan)," tuturnya.
Berdasarkan Pedoman Diagnosis dan Tatalaksana Hipertensi Pulmonal Perhimpunan Dokter Spesialis Kardiovaskular Indonesia tahun 2021, penyakit hipertensi paru memang termasuk penyakit yang jarang ditemukan.
Di mana angka prevalensi penyakit ini di seluruh dunia hanya sebesar 20-70 juta orang, dari total populasi dunia sekitar 7,7 miliar orang.
Meskipun angkanya masih relatif rendah, hipertensi paru tetap menjadi suatu tantangan dalam bidang kesehatan, karena juga dapat berakibat fatal bagi para pasien.
Baca Juga: Waspada! Makanan Ini Bisa Bikin Kolesterol Tinggi Kata dr. Saddam Ismail
Berikut gejala yang akan ditimbulkan saat tubuh terserang hipertensi paru, antara lain:
- Sesak saat beraktivitas
- Mudah lelah dan lemas
- Nyeri dada
- Pusing, terkadang disertai batuk
- Hemoptisis atau batuk berdarah dari saluran pernapasan
- Sindrom ortner atau suara serak dari pita suara
- Aritmia atau gangguan irama jantung.
Pada kasus spesifik, hipertensi paru juga dapat menjadi salah satu komplikasi dari penyakit jantung bawaan dengan gejala dan tanda-tanda tahap awal yang biasanya tidak spesifik atau tidak terdeteksi pada bayi baru lahir.
Maka dari itu, penyakit hipertensi paru perlu dikenali dan dipahami lebih lanjut oleh masyarakat.
Baca Juga: Yana Mulyana Harap Hipmi Jabar Bantu Pemkot Bandung Pulihkan Ekonomi Pasca Pandemi
Sebab, hipertensi paru merupakan salah satu penyakit kronis yang tidak hanya terpengaruh oleh penyakit bawaan, namun juga sangat terpengaruh oleh gaya hidup, dari pasien dan konsumsi obat-obatan tertentu.
"Konsultasi kepada tenaga medis penting dilakukan apabila memiliki risiko dan gejala hipertensi paru pada anak, agar mendapatkan penanganan yang tepat sesegera mungkin setelah diagnosis," kata dr. Rizky Adriansyah.
Jika tidak ditangani dengan cepat dan tepat, hipertensi paru dapat menyebabkan munculnya komplikasi dan bisa berakibat fatal hingga menyebabkan kegagalan fungsi paru dan jantung.***