MAPAY BANDUNG - Seorang dokter yang juga menjadi penulis buku Jurus Sehat Rasulullah dr. Zaidul Akbar, kali ini akan memberikan sebuah resep makanan yang dapat dikonsumsi untuk mengatasi kolesterol.
Disebutkan oleh dr. Zaidul Akbar, makanan ini terbuat dari bawang putih dan madu.
Sehingga, bagi penderita kolesterol kini tak perlu lagi khawatir, sebab resep bawang putih dan madu ini mampu mengatasi penyakit tersebut.
Seperti diketahui, bawang putih merupakan salah satu bahan dapur yang mempunyai beragam khasiat, termasuk untuk menurunkan kadar kolesterol tinggi.
Dilansir MapayBandung.com dari Instagram @drzaidulakbar.resep, Kamis 20 Januari 2022, berikut bahan yang bisa disiapkan.
Di antaranya, siapkan bawang putih beberapa siung, dan madu sebanyak 150 mg.
Cara membuat:
Pertama kupas dan iris bawang putih menjadi potongan kecil. Potongan bawang putih disesuaikan dengan selera, asalkan tidak dipotong menjadi halus.
Setelah dipotong-potong, masukan bawang putih tersebut ke dalam toples berukuran kecil, lalu beri madu sebanyak 150 mg.
Selesai, bawang putih yang sudah dicampurkan dengan madu tersebut sudah bisa langsung dikonsumsi, cukup dengan 1-2 sdm untuk satu kali makan.
"Rasanya mirip cuko kuah pempek. Seperti itu rasanya, enak. Bedanya kuah cuko pedas yang ini engga," tutur dr. Zaidul Akbar.
Di dalam campuran bawang putih dan madu ini terkandung anti bakteri, yang bisa membantu mengatasi masalah kolesterol.
"Bawang putih ini punya kandungan asam amino namanya allicin, dimana allicin ini tugasnya sebagai penghambat kinerja enzim pembentuk kolesterol," katanya.
Bawang putih dan madu tentunya bukanlah bahan yang asing, sebab keduanya dapat ditemukan dengan mudah oleh masyarakat.
"Jangan sepelekan, bawang putih dan madu ini merupakan perpaduan yang mujarab, untuk berbagai penyakit degeneratif," tambahnya.
Seperti kita ketahui, sebagian penyakit umum yang sering diderita oleh banyak orang adalah kolesterol tinggi.
Faktor genetika hingga ada kekeliruan dalam memilih asupan makanan, menjadi penyebab utama terjadinya kolesterol.
"Paling sering sih karena faktor bawaan ya, faktor genetik dari orangtuanya. Tapi ada juga, dalam tanda kutip dibikin sendiri, karena salah makan, keseringan makan yang olahan dan kemasan, itu juga jadi faktor tambahan," ucap dr. Zaidul Akbar.***