Aturan dan Tips Berpuasa Bagi Pengidap Penyakit Diabetes Melitus

1 Mei 2021, 17:30 WIB
Ilustrasi diabetes. /Pixabay /Tumisu

 

MAPAY BANDUNG - Puasa Ramadhan merupakan salah satu ibadah umat muslim yang hukumnya wajib untuk dilaksanakan.

Namun bagi beberapa orang yang mengidap penyakit tertentu harus melakukan persiapan terlebih dahulu, mengingat dalam menjalankan ibadah puasa ini kita harus menahan diri dari rasa lapar dan haus mulai terbit fajar hingga terbenamnya matahari. Salah satunya yaitu orang yang mengidap penyakit diabetes melitus.

Dikutip dari laman NU Online, Ketua Lembaga Kesehatan Nahdlatul Ulama (LKNU) Sulawesi Selatan yakni Dr. Syatirah Jalaluddin menyatakan bahwa diabetes melitus merupakan penyakit metabolik yang ditandai dengan adanya peningkatan kadar gula dalam tubuh.

Baca Juga: Link Streaming Vincenzo Episode 19 Sub Indo yang Akan Tayang Malam Nanti

Penyakit ini terjadi karena pankreas tidak dapat memproduksi hormon insulin yang cukup atau karena tubuh tidak menggunakan insulin dengan efektif.

Diabetes sendiri terbagi ke dalam tipe 1 dan tipe 2. Penyakit diabetes melitus tipe 2 memiliki angka kematian yang tinggi karena dapat menyebabkan komplikasi mulai dari masalah jantung, pembuluh darah, kelainan ginjal, dan komplikasi lainnya.

Oleh karena itu seseorang yang mengidap diabetes melitus haruslah melakukan konseling terlebih dahulu jika ingin berpuasa di bulan Ramadhan.

Karena pada dasarnya puasa dapat mempengaruhi perubahan metabolisme dalam tubuh.

Baca Juga: Peringati May Day, DPRD Minta Pemprov Jabar Prioritaskan Kesejahteraan Buruh

Hal ini baik bagi mereka yang memiliki penyakit diabetes melitus karena dapat membantu menurunkan kadar gula, namun juga bisa berbahaya karena dapat menimbulkan risiko terjadinya hipoglikemia.

Melihat kondisi tersebut Dr. Syatirah memberikan aturan dan tips berpuasa untuk mereka yang mengidap penyakit diabetes melitus, agar dapat mengurangi terjadinya komplikasi saat berpuasa.

1. Manajemen diri

Tips yang pertama yaitu seseorang yang mengidap penyakit diabetes melitus harus memiliki manajemen diri yang baik.

Manajemen diri ini dapat dilakukan dengan meningkatkan kesadaran dan pengetahuan tentang penyakit tersebut dari professional.

Maka dari itu sebelum menjalankan ibadah puasa Ramadhan, mereka harus paham beragam informasi terkait penyakit yang diidapnya.

Baca Juga: Penting! Ini Tips Agar Tubuh Tetap Bugar Saat Berpuasa Ramadhan

2. Melakukan pemeriksaan glukosa

Pemeriksaan tingkat glukosa sebaiknya dilakukan secara teratur. Pemeriksaan ini dapat dilakukan secara mandiri dengan memakai alat pemeriksaan glukosa yang aman, terpercaya, akurat, dan mudah dalam penggunaanya.

3. Asupan nutrisi

Saat berpuasa pola makan pun ikut berubah. Tak hanya itu puasa juga mempengaruhi asupan nutrisi pada tubuh yang mana sering terganggu akibat kita tidak memperhatikan nutrisi dalam makanan yang kita konsumsi.

Hal ini tentu saja akan sangat berbahaya bagi mereka yang memiliki penyakit diabetes melitus, sehingga mereka haruslah sangat hati-hati dalam memilih makanan atau minuman yang dikonsumsi.

Pengidap diabetes melitus sebaiknya lebih mengonsumsi karbohidrat kompleks, meningkatkan konsumsi air putih, menambah konsumsi buah dan sayur, serta mengurangi makanan yang terlalu mengandung lemak atau gula.

Baca Juga: Oded Berbagi Tips Bersilaturahmi di Momen Lebaran Saat Pandemi, Salah Satunya Kirim Ucapan Lewat Medsos

4. Melakukan aktivitas fisik

Aktivitas fisik ini sebaiknya dilakukan dalam kurun waktu 2 jam setelah berbuka puasa atau saat malam hari, hal ini dilakukan untuk mengurangi risiko terjadinya hipoglikemia.

5. Edukasi

Pengidap diabetes melitus haruslah memiliki pengetahuan akan kondisi penyakit mereka terutama kapan waktu berbuka puasa, biasanya informasi-informasi ini didapatkan dari dokter yang menanganinya.

6. Mengontrol kondisi penyakit

Pengontrolan pada kondisi penyakit ini dapat dilakukan dengan mengonsumsi obat yang sudah biasa digunakan.

Namun pada bulan puasa ini biasanya terdapat perubahan dosis dan waktu konsumsi obatnya, yang dapat diketahui setelah melakukan konsultasi pada dokter.*** (Denok Dwi Rahmintaningrum/JOB Training)

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler