Dahulu Kabupaten Demak adalah Wilayah Laut, Ini Penyebab Selat Muria Hilang dan Menjadi Daratan

- 20 Maret 2024, 10:45 WIB
Dahulu wilayah Demak dan sekitarnya adalah lautan Selat Muria, ini yang membuatnya hilang
Dahulu wilayah Demak dan sekitarnya adalah lautan Selat Muria, ini yang membuatnya hilang /Papermapx/YouTube

BRAGA, MAPAY BANDUNG - Dahulu pernah ada perairan yang memisahkan antara Pulau Jawa dengan Gunung Muria.

Bagaimana cerita tersebut benar, padahal Kota Demak, Kudus, Pati, dan Purwodadi, berupa daratan dan hingga kini masih berdiri kokoh?

Bukti sejarah Tiongkok mencatat jika keberadaan Selat Muria memang benar adanya dan menjadi pemisah antara antara Gunung Muria dengan Pulau Jawa.

Lantas apa yang menyebabkan Selat Muria hilang? Untuk mengetahui jawabannya, berikut ini bukti sejarah yang ditemukan oleh arkeolog yang dikutip dari kanal YouTube Papermapx.

Baca Juga: Astaghfirullah, 7 Kecamatan di Cirebon Terendam Banjir Parah, Ribuan Warga Tedampak

10 ribu tahun yang lalu setelah jazirah Sundaland mulai terendam laut, pesisir utara pulau Jawa adalah daerah yang juga terendam laut.

Laut ini memisahkan Gunung Muria menjadi pulau tersendiri dan tidak menyatukan Pulau Jawa. Termasuk adanya teluk yang menjorok hingga ke wilayah Purwodadi.

Wilayah laut purba ini meliputi Semarang, Demak, Kudus, Pati, Jepara, Rembang, hingga Purwodadi yang kini menjadi bagian pantura.

Fakta beberapa wilayah ini adalah laut telah dibuktikan dengan temuan arkeolog dan paleontologi yang mengungkap area tersebut memiliki air asin, fosil kerang, dan mahluk laut purba lainnya.

Baca Juga: 180 Jiwa Korban Banjir Rob Pantai Pelabuhanratu Masih Tinggal di Pengungsian

Di sebelah timur Purwodadi, Pegunungan Kendeng dahulunya adalah bagian laut yang terangkat ke permukaan. Pegunungan ini mengandung banyak batu karst yang terbuat dari sedimen koral laut.

Penyebab Hilangnya Selat Muria

Seiring dengan berbagai kejadian geologi, Selat Muria berangsur-angsur menyusut. Salah satu periode penyusutan terjadi pada abad ke-13 awal.

Pendangkalan Selat Muria disebabkan oleh sedimentasi sungai yang mengalir ke arah utara Jawa, seperti Kali Jragung, Tuntang, Lusi, Juwana, yang membawa material tanah dan bebetuan sehingga selat berubah menjadi daratan.

Lalu pada abad ke-15, selat Muria sudah berubah menjadi selat yang sempit. Meski begitu, selat ini menjadi jalur perdagangan yang ramai dilalui pedagang dari Cina, Arab, hingga nusantara.

Kerajaan Demak yang berdiri di abad ke-16 berlokasi di tepi lokasi Selat Muria yang strategis dan mendukung wilayah ini menjadi pelabuhan yang sangat maju saat itu.

Baca Juga: Pengemudi Ojol dan Kurir Sebaiknya Tidak dapat THR 2024, Ini Alasannya Kata Mantan Menteri Tenaga Kerja

Selanjutnya pelabuhan dilanjutkan oleh Ratu Kalinyamat yang berada di kaki Gunung Muria. Ia adalah ratu tangguh yang paling disegani Portugis pada masa itu.

Lalu pada tahun-tahun berikutnya, Selat Muria menjadi sangat dangkal dan hanya akan terendam air saat laut pasang saja.

Kemudian hingga akhir abad ke-16, Selat Muria akhirnya menjadi daratan hingga seperti ini lalu berdirilah kota-kota besar lainnya seperti Kudus, Pati, dan Purwodadi.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x