Network
MAPAY BANDUNG – Suara hewan ini dipercaya menambah rezeki pemilik hewan tersebut.
Hewan ini bersuara sangat khas dan pastinya sudah tak asing terdengar di kalangan masyarakat sekitar.
Lantas, apakah nama hewan tersebut?
Praktisi Spiritual Kejawen, Dewi Sundari mengungkapkan tokek merupakan hewan yang dipercaya membawa keberuntungan.
Baca Juga: Resep Cinnamon Roll Khas Swedia Lembut Manis Ala Devina Hermawan
Dewi Sundari mengatakan meskipun memang biasanya hewan ini tidak dikategorikan sebagai peliharaan.
Kedatangan tokek di suatu rumah dipercaya bisa mendatangkan peruntungan baik bagi rumah tersebut.
Dewi Sundari melanjutkan apalagi kalau binatang ini sampai bersuara, maka rezeki si empunya rumah ini akan semakin tumpah ruah.
Selain tokek, Dewi Sundari juga menyebutkan hewan lain yang dipercaya membawa keberuntungan.
Dilansir MapayBandung.com dari kanal Youtube Dewi Sundari Praktisi Kejawen, Kamis 15 Desember 2022, berikut ini hewan yang dipercaya membawa keberuntungan.
Baca Juga: Resep Nasi Mandhi Khas Timur Tengah Cuma Pake Rice Cooker Langsung Jadi Apa Devina Hermawan
1. Ikan arwana
Ikan arwana memang termasuk salah satu jenis ikan paling mahal.
Jika mempunyai ikan arwana mati bisa sampai ditangisi karena merasa seperti kehilangan uang berjuta-juta.
“Salah satu alasan mahalnya arwana, selain karena kelangkaan jenis dan eksotismenya juga adalah karena ikan ini dipercaya membawa rezeki bagi si pemilik terutama arwana merah,” kata Dewi Sundari.
Baca Juga: Resep Kreasi Nugget Balado Gurih dan Pedas, Bisa Jadi Ide Jualan yang Datangkan Cuan
2. Burung perkutut
Jika dibandingkan dengan burung kenari atau love bird, perkutut memang kalah secara tampilan.
Tapi sekalinya berkicau, maka perkutut bisa dihargai jauh lebih mahal.
Alasannya karena secara umum masyarakat meyakini bahwa kicauan perkutut bisa mendatangkan hoki bagi si pemilik.
“Boleh anda tanyakan pada para orangtua, sebagian dari mereka pasti masih ingat bahwa di masa lalu perkutut sempat dihargai sangat mahal sebagai lambang status kemakmuran setidaknya seperti itulah yang terjadi di tanah Jawa,” ucap Dewi Sundari.***
