Khawatirnya, anak-anak mereka akan jadi tumbal atau terkena energi negatif atau sengkala dari para dedemit.
“Makannya pada zaman dahulu, para orang tua melarang anaknya untuk keluar dan bepergian saat malam 1 suro,” ungkapnya.
Terlepas dari cerita mistis berkaitan malam 1 suro, ternyata terdapat sebuah sejarah yang agung dibalik adanya malam 1 suro.
Dikutip dari Kemendikbud, Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo pernahmenerbitkan kalender penanggalan Jawa.
Kala itu, kalender islam dan Jawa memiliki perbedaan waktu dan penanggalan yang cukup signifikan.
Baca Juga: Cari dan Pelihara, Inilah 4 Tanaman Obat Sekaligus Penangkal Gangguan Ghaib: Energinya Sangat Kuat!
Tak ingin rakyatnya terbelah karena perbedaan, akhirnya Sultan Agung membuat perhitungan tanggal yang sama, antara kalender Jawa san kalender Hijriyah.
Diputuskanlah awal mula penanggalan kalender Jawa, sesuai dengan perhitungan kalender islam.
Maka, 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram setiap tahunnya.***