Ada Apa dengan Tanggal 30 Juli, Mengapa Orang-Orang Dilarang Keluar Rumah? Simak Mitos Malam 1 Suro

- 22 Juli 2022, 13:15 WIB
Ilustrasi. Tanggal malam 1 Suro 2022 atau malam pergantian Tahun Baru Hijriyah apakah 30 Juli? Ini mitos dan tradisi 1 Suro di Jawa: Yogyakarta dan Solo.
Ilustrasi. Tanggal malam 1 Suro 2022 atau malam pergantian Tahun Baru Hijriyah apakah 30 Juli? Ini mitos dan tradisi 1 Suro di Jawa: Yogyakarta dan Solo. /PIXABAY/@Pezibear

MAPAY BANDUNG - Ada apa dengan tanggal 30 Juli? Benarkah penuh misteri? Berikut penjelasan malam 1 Suro.

Pernahkah kamu mendengat malam 1 Suro? Bagaimana mitosnya, menyeramkan bukan?

Ternyata, pada hari Sabtu tepatnya tanggal 30 Juli akan terjadi sebuah peristiwa besar.

Baca Juga: Cara Merawat Daun Aglonema dengan Benar, Hindari 5 Kesalahan Ini Agar Tumbuh Subur dan Menawan

Peristiwa tersebut merupakan pergantian tahun Jawa atau malam 1 Suro.

Dalam perhitungan kalender Jawa, Suro merupakan nama bulan.

Artinya malam 1 suro, merupakan hari pertama dalam penanggalan bulan Suro.

Namun mengapa malam 1 Suro tersebut identik dengan beragam hal berbau klenik? Begini penjelasannya.

Baca Juga: Perkutut ini Bawa Kedamaian dan Sangat Ditakuti Oleh Makhluk Halus, Cirinya Seperti ini

Menurut salah seorang pakar supranatural, malam 1 Suro merupakan ajang perayaan atau hari raya para makhluk halus.

“Malam 1 suro ini bisa dikatakan sebagai lebarannya makhluk gaib,” terangnya, dikutip MapayBandung.com dari YouTube Mbak Widri, Jumat 22 Juli 2022.

Dikatakan sebagai hari raya atau lebaran makhluk halus, karena pada malam tersebut para dedemit akan melepas energi negatif secara bersamaan.

Baca Juga: Malam 1 Suro Bertepatan di Akhir Juli 2022, Warga Berharap Dapatkan Ketentraman Batin dan Keselamatan

Dalam istilah bahasa Jawa, energi negatif dari para dedemit disebut dengan sengkala.

Jika seseorang terkena sengkala, khawatirnya ia akan terkena bala atau malapetaka.

“Karena makhluk gaib akan melepaskan energi negatif atau sengkala, yang biasa disebut bala saat malam 1 suro,” lanjutnya.

Berangkat dari pemahaman tersebut, orang-orang zaman dahulu memilih berdiam diri saat malam 1 suro.

Baca Juga: Siswa SD di Tasikmalaya Depresi Hingga Meninggal Dunia Usai Dipukuli Teman dan Dipaksa Mencabuli Kucing

Para orang tua pun melarang anak-anaknya untuk keluar dan bepergian saat pergantian tahun Jawa tersebut.

Khawatirnya, anak-anak mereka akan jadi tumbal atau terkena energi negatif atau sengkala dari para dedemit.

“Makannya pada zaman dahulu, para orang tua melarang anaknya untuk keluar dan bepergian saat malam 1 suro,” ungkapnya.

Baca Juga: Jika Dengar Suara Ini Malam Hari Jangan Buka Jendela, Serem! Pertanda Kuntilanak Rambut Panjang Depan Rumah

Terlepas dari cerita mistis berkaitan malam 1 suro, ternyata terdapat sebuah sejarah yang agung dibalik adanya malam 1 suro.

Dikutip dari Kemendikbud, Raja Mataram Sultan Agung Hanyokrokusumo pernahmenerbitkan kalender penanggalan Jawa.

Kala itu, kalender islam dan Jawa memiliki perbedaan waktu dan penanggalan yang cukup signifikan.

Baca Juga: Cari dan Pelihara, Inilah 4 Tanaman Obat Sekaligus Penangkal Gangguan Ghaib: Energinya Sangat Kuat!

Tak ingin rakyatnya terbelah karena perbedaan, akhirnya Sultan Agung membuat perhitungan tanggal yang sama, antara kalender Jawa san kalender Hijriyah.

Diputuskanlah awal mula penanggalan kalender Jawa, sesuai dengan perhitungan kalender islam.

Maka, 1 Suro bertepatan dengan 1 Muharram setiap tahunnya.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah