Mereka tidak menggunakan uang kertas sebagai alat tukar, namun menggunakan metode barter, dan alat barter yang bisa digunakan orang Limun adalah rempah-rempah.
“Mereka bayarnya pakai rempah-rempah seperti kunyit dan jahe,” katanya.
Namun unik dan ajaibnya lagi, kunyit tersebut akan berubah menjadi emas keesokan harinya.
Sederhananya, alat tukar yang digunakan oleh orang-orang Limun terlihat sebagai emas bagi manusia biasa. Tetapi, kota tersebut hanya bisa dilihat oleh orang-orang yang hatinya tulus.
“Bagi orang yang hatinya kotor, hanya bisa melihat hamparan tanah dipenuhi ilalang,” ucap Hirotada.***