Jarang Diketahui, 5 Mitos dan Sejarah Gunung Tampomas Sumedang, Nomor 1 Terkait Kejayaan Pajajaran

- 23 Februari 2022, 17:00 WIB
Ilustrasi legenda Gunung Tampomas.
Ilustrasi legenda Gunung Tampomas. /Tangkap layar YouTube.com/Dongeng Kita

MAPAY BANDUNG – Gunung Tampomas yang terletak di sebelah utara Sumedang menyimpan berbagai kisah yang belum terungkap.

Selain keindahan alamnya yang masih asri, Gunung Tampomas sering dikaitkan tentang sejarah dan kejayaan Kerajaan Pajajaran di tatar Sunda.

Tak hanya itu, Gunung Tampomas menyimpan mitos dan fenomena mistis yang tersimpan rapi di dalamnya.

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube skay dankiel pada Rabu 23 Februari 2022, terdapat 5 mitos dan sejarah Gunung Tampomas yang masih diceritakan turun-temurun hingga sekarang.

Baca Juga: Mitos Karang Kursi Pelabuhan Ratu, Indigo Om Hao Ungkap Hubungan Gusti Kanjeng Ratu Kidul dengan Ir. Soekarno

1. Peninggalan Kerajaan Pajajaran di Gunung Tampomas

Menurut mitos yang berkembang, beberapa lokasi di Gunung Tampomas memiliki kekuatan mistis yang sangat kuat dan menjadikannya tujuan bertapa termasuk Prabu Siliwangi.

Tah hanya itu, Gunung Tampomas memiliki sejumlah situs yang sarat akan sejarah. Diantaranya lokasi peninggalan bekas kerajaan Pajajaran, yaitu tapak kaki Prabu Siliwangi yang menduduki kursi kepemimpinan Kerajaan Pajajaran.

Hingga makam keramat Rangga Hadi dan istrinya yang diyakini merupakan keturunan dari Prabu Siliwangi.

Tak hanya itu, di petilasan ini juga terdapat batu kasur yang merupakan tempat tidur Prabu Siliwangi saat berada di Gunung Tampomas.

Baca Juga: Ngeri! Penampakan Pocong di Warung Bakso Pesugihan Kejutkan Seorang Indigo, Ternyata Hendak Lakukan Ini

2. Orang yang pertama kali menjelajah Gunung Tampomas

Dari catatan sejarah, orang yang pertama kali menapaki kakinya di Gunung Tampomas adalah Prabu Sakawayana.

Dikisahkan Prabu Sakawayana ditugaskan ayahnya untuk menjelajah ke kawasan Gunung Tampomas dan memperluas pemukiman kerajaan.

3. Sanghyang Taraje

Berada pada ketinggian 1684 mdpl, puncak Gunung Tampomas begitu kaya akan nilai estetika.

Saat berada di puncak atau lebih dikenal Sanghyang Taraje, pendaki dapat melihat hamparan Kota Sumedang yang merona.

Kata Sanghyang merupakan sebutan kehormatan untuk dewa, penguasa, atau raja pada zaman dahulu.

Sedangkan Taraje dalam bahasa Sunda berarti tangga. Sehingga dapat diartikan, Sanghyang Taraje bermakna tangga yang digunakan oleh dewa-dewa menuju kayangan.

Baca Juga: Pengakuan Pelaku Pesugihan Gunung Kemukus, Hadapi Teror Makhluk Halus hingga Ritual Jual Umur

4. Tertulis pada naskah kuno

Pada naskah kuno Bujangga Manik yang ditulis pada abad ke-15, terdapat ulasan tentang Gunung Tampomas.

Hal ini membuktikan bahwa keberadaan Gunung Tampomas sudah diketahui berabad-abad silam dan diceritakan dalam berbagai syair para pujangga.

Baca Juga: Pengakuan Mantan Pelaku Pesugihan Bulus Jimbung, Kulit Akan Berubah Mengerikan Seperti Ini

5. Legenda letusan Gunung Tampomas

Pada abad ke-18 tanah Sumedang digemparkan oleh suara gemuruh yang berasal dari Gunung Tampomas hingga puncaknya mengeluarkan asap tebal.

Setelah menerima wangsit, Pangeran Sumedang pergi ke puncak Gunung Tampomas dan menancapkan kujang emas kesayangannya ke kawah gunung.

Seketika Gunung Tampomas menjadi tenang dan penduduk bersuka cita karena terbebas dari letusan gunung yang maha dahsyat kala itu.***

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x