MAPAY BANDUNG – Sejak zaman dahulu Pulau Jawa terkenal dengan ilmu kejawen dan mistisnya.
Tak sedikit tradisi yang mengakar di masyarakat termasuk ritual puasa patigeni.
Menurut mitos yang berkembang, puasa patigeni dilakukan orang-orang terdahulu dengan tujuan meraih kesaktian ilmu tertentu.
Praktik puasa patigeni adalah satu di antara ritual kanuragan ekstrem yang masih dilakukan hingga saat ini.
Secara harfiah, patigeni berarti mematikan api. Inti dari puasa patigeni adalah mematikan hawa nafsu yang ada di dalam jiwa, tak hanya sebatas mematikan lampu penerangan semata.
“Dalam kejawen ada lelaku atau tirakat yang diyakini dapat dijalankan untuk meningkatkan spiritualitas di antaranya puasa patigeni,” kata Dewi Sundari seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube pribadinya pada Minggu 6 Februari 2022.
Baca Juga: Tayang Malam Nanti, Ini Link Live Streaming Persib vs Bhayangkara FC
Menurut praktisi spiritual dan kejawen, Dewi Sundari, puasa patigeni adalah ritual yang dijalankan selama 24 jam penuh di sebuah ruangan gelap tanpa ada penerangan sama sekali.
Selama melakukan puasa patigeni, segala kebutuhan duniawi dilarang. Termasuk makan, minum, tidur, dan tidak diperkenankan untuk berbicara.