MAPAY BANDUNG - Sebuah wangsit misterius dari penunggu Gunung Lawu mulai beredar dan memicu berbagai pertanyaan.
Pasalnya, wangsit penunggu Gunung Lawu tersebut menyinggung tentang kemunculan tokoh pembangkit ajaran Jawa.
Mengapa penunggu Gunung Lawu memberikan wangsit terkait tokoh pembangkit ajaran Jawa?
Baca Juga: Akan Ada Duka dan Kecelakaan Massal, Ramalan Sambut Tahun Baru 2022 dari Denny Darko
Baca Juga: Konsumsi Sayuran Ini Jika Ingin Segera Punya Keturunan Kata dr. Zaidul Akbar, Rajanya Sayur
Lantas, apa yang akan terjadi di tanah Jawa?
Kisah mistis ini bermula saat salah seorang ahli spiritual, tak sengaja melihat rombongan misterius dari arah Gunung Lawu.
"Simbah melihat sosok dari Gunung Lawu, orang tua turun serombongan," ucap Simbah, dikutip MapayBandung.com dari kanal YouTube Algoritma Alam, Minggu 26 Desember 2021.
Setelah ditelisik, ternyata salah seorang dari rombongan tersebut adalah Eyang Gunung Lawu.
Hal tersebut dibuktikan dari pakaian yang digunakannya kata Simbah.
"Setelah salah seorang dari mereka membuka bajunya, barulah Simbah tersadar jika ia adalah Eyang Gunung Lawu," kata Simbah.
Menurut Simbah, Eyang Gunung Lawu dan rombongan bergegas pergi menemui seorang anak.
Disini, Simbah tak mengetahui siapakah anak kecil tersebut.
Namun, Simbah yakin jika anak kecil itu memiliki sesuatu yang sangat berarti.
Eyang Gunung Lawu pun memegang pundak si anak dan memberikan sebuah wangsit.
Wangsit tersebut berisi tentang tugas penting yang harus dilakukan si anak di pulau Jawa.
"Ini sudah waktunya kamu mengemban tugas," ucap Eyang Gunung Lawu pada bocah cilik tersebut.
Menurut Simbah, tugas yang dimaksud adalah membangkitkan kembali ajaran dan budaya Jawa.
Pasalnya, ajaran Jawa telah terkubur lebih dari 30 abad lamanya.
Baca Juga: Antarkan Timnas Indonesia ke Final Piala AFF 2020, Komentar Shin Tae-yong Bikin Suporter Merinding
"3745 tahun ajaran Jawa dikubur," tutur Simbah.
Namun, si anak tak langsung menerima tugas untuk membangkitkan ajaran Jawa.
Sebab, si anak memiliki pendapat jika ajaran dan budaya Jawa telah terganti oleh ajaran juga budaya dari bangsa lain.
"Tapi Eyang, ajaran Jawa telah terganti oleh ajaran bangsa lain," ucap Simbah menirukan pendapat si anak.
Mendengar pendapat tersebut, Eyang Gunung Lawu tetap keukeuh untuk membangkitkan kembali ajaran Jawa.
Sebab, dahulu ajaran dan budaya Jawa adalah mercusuar dunia. Jadi simbah ingin membuat Jawa kembali menjadi kiblat dunia.
Tetapi, si anak tetap menegaskan jika zaman telah berubah, dan ajaran Jawa tak semudah itu untuk dibangkitkan kembali.
Akhirnya, Eyang Gunung Lawu pun menerima pendapat si anak dan memberikan sebuah kotak kecil berisi kalung.
Eyang Gunung Lawu mengatakan, jika kalung tersebut harus di pakai oleh si anak.
"Yowis kalau begitu, yang penting kalungnya ini dipakai ya," tutur Simbah menirukan pesan Eyang Gunung Lawu.
Setelah semua perbincangan, Eyang Gunung Lawu pun pergi meninggalkan si anak.
Simbah pun merasa terkesima atas segala kejadian luar biasa yang telah ia saksikan.
Simbah pun berharap, jika memang ajaran dan budaya Jawa akan bangkit kembali, semoga memberi kebaikan untuk seluruh umat manusia.***