Oleh karena ini dalam situasi apapun, harus segera kembali ke basecamp.
Malam hari pun tiba, perjalanan turun gunung ini tidak terlalu berat karena cuaca yang cukup bersahabat.
Keadaan Bunga yang sedang haid, kerap diganggu berbagai penampakan makhluk halus.
Salahsatunya penampakan perempuan yang memanggilnya di dekat pos tiga pendakian.
Ube mengingatkan Bunga, yang dilihatnya adalah sosok makhluk halus. Jika mengikuti panggilannya akan terjatuh ke tepi jurang.
Perjalanan kemudian dilanjutkan hingga mereka melihat api yang terbang dari kejauhan.
Setelah melewati jembatan, pancaran api tersebut semakin mendekat. Ube dan Bunga segera bersembunyi di balik semak-semak.
Makin dekat, api tersebut makin terang. Ternyata bukan banaspati yang mereka lihat, namun rombongan pendaki yang membawa obor dengan pakaian tradisional Jawa.
Ini sungguh tidak masuk akal, karena pendaki zaman sekarang tidak pernah memakai obor terlebih lagi memakai baju tradisional, konde bunga kantil, hingga membawa parang, dan tombak.