MAPAY BANDUNG – Praktik pesugihan yang disebut paling meresahkan dan merugikan orang lain yaitu pesugihan uang balen.
Pesugihan uang balen atau uang balik adalah pesugihan yang sering merugikan pemilik warung karena uang yang dibelanjakan akan kembali ke pelaku.
Nantinya pemilik warung akan kehilangan sebagian keuntungan karena uang yang telah diterima berkurang.
Baca Juga: Perut Buncit Dijamin Kempes dengan Hindari Makanan Ini Kata dr. Zaidul Akbar, Segera Lakukan
Tak heran jika praktik pesugihan uang balen tergolong praktik pesugihan ilmu hitam yang merugikan pelaku usaha kecil.
Dijoel, pemerhati spiritual menyebut jika cara kerja uang balik sangatlah cepat.
Setelah melakukan transaksi, pemilik uang balen akan mendapatkan uangnya kembali setelah dibelanjakan.
Baca Juga: Tanaman Satu Ini Ampuh Menjinakan Perkutut, Cukup Simpan Didekatnya Dijamin Langsung Tenang
Banyak yang menyebut jika uang yang dibelanjakan akan berubah menjadi daun, tetapi tidak demikian dengan pesugihan uang balen.
Saat warung tutup dan melakukan pembukuan, uang balen yang telah dibelanjakan akan hilang begitu saja dan kembali ke dompet pemiliknya.
“Uang balen itu mengandung kekuatan dari bangsa-bangsa jin, hal ini sangat keterlaluan karena korbannya adalah warung dengan pendapatan yang minim,” kata Dijoel seperti dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Dua Mata Dijoel pada Minggu 19 Juni 2022.
Dalam beberapa kasus, pelaku pesugihan uang balen tidak akan melihat besar atau kecilnya warung tersebut.
Nantinya ia akan terus membelanjakan uang pada warung yang berbeda-beda demi menghindari kecurigaan.
Walaupun terlihat sederhana, tetapi yang namanya pesugihan tentu ada risiko yang akan diterima. Sama halnya dengan pesugihan uang balen itu sendiri.
“Jika uang itu hilang tanpa transaksi, maka (pemilik) akan dimintai pertanggungjawaban karena uang balen tersebut sepasang,” ujarnya.
Baca Juga: Berbahaya! Fakta Pesugihan Uang Gaib yang Jarang Diketahui, Abah Romdhoni: Urungkan Niat Anda
Perlu diingat jika uang balen adalah sepasang sepasang lembar uang dengan kelamin lelaki dan wanita.
Uang tersebut harus dalam keadaan utuh dan tidak boleh hilang karena alasan apapun.
Jika salahsatu uang balen hilang, maka pelaku pesugihan harus membayar uang dengan nominal tertentu sesuai dengan jumlah yang telah dibelanjakan.
“Misalya kita sudah mengeruk uang hampir Rp50 juta, terus uang yang laki-laki nya hilang maka otomatis kita harus menanggung risikonya,” tuturnya.
Jika kejadian apes ini dialami pelaku biasanya, dukun biasanya akan angkat tangan dan enggan untuk membantu.
Baca Juga: Polisi Bakal Periksa Audy Item Buntut Dugaan Pengeroyokan Iko Uwais
“Setiap transaksi yang dilakukan sama dukun pasti risiko dan telah di wanti-wanti pantangannya,” ucapnya.
Memang benar jika praktik pesugihan uang balen tidak memerlukan tumbal dan ritual yang berat.
Hanya saja praktik semacam ini sebaiknya tidak dilakukan karena akan memberikan kerugian pada orang lain.
Jika diperhatikan, pelaku pesugihan uang balen tak jauh berbeda dengan pencuri yang mengambil sebagian harta dari pemilik warung kecil.***