5 Penyebab Dagangan Takjil Sepi Pembeli Saat Ramadhan Kata Pakar Kejawen, Nomor 4 Wajib Hindari

4 April 2022, 09:30 WIB
Ilustrasi takjil minuman. Pakar kejawen Mbah Yadi mengungkap 5 penyebab dagangan takjil sepi saat puasa Ramadhan, nomor 4 wajib dihindari. /Pixabay/PublicDomainPictures

MAPAY BANDUNG – Takjil saat bulan Ramadhan sangat diburu pembeli.

Mulai dari es campur, biji salak, kolak, hingga gorengan, dagangan takjil akan ramai diserbu pembeli menjelang buka puasa di bulan suci Ramadhan.

Selain persaingan usaha dan harga yang semakin kompetitif, pengaruh lain terkadang menjadi penyebab dagangan takjil sepi pembeli.

Bukannya untuk menakut-nakuti, pakar kejawen Mbah Yadi menyebut jika praktik ‘nakal’ masih dilakukan untuk mencurangi usaha dagangan.

Tak hanya dagangan takjil saat bulan Ramadhan, usaha apa pun jika ‘dijahili’ atau salah strategi penjualan akan membuatnya sepi.

Baca Juga: Hindari 5 Makanan Ini Saat Sahur dan Buka Puasa, dr. Zaidul Akbar: Bikin Asam Lambung Naik

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube ESA Production pada Minggu 3 April 2022, berikut 5 penyebab usaha dagangan takjil sepi pembeli.

1. Masalah pada lokasi

Menurut Mbah Yadi, lokasi menjadi faktor penentu penyebab usaha takjil sepi pembeli.

Solusi yang diberikan Mbah Yadi adalah mencari tempat usaha dagangan takjil yang lebih mudah dilihat dari berbagai penjuru.

“Kalau tempatnya terlalu dalam, pembelinya nanti hanya orang-orang sekitar situ saja karena orang yang di luar tidak tahu,” kata Mbah Yadi.

Untuk masalah seperti ini dapat di atasi dengan menjual dan melakukan promosi secara online.

Baca Juga: Masjid Pusdai Bandung Sediakan Takjil Gratis Setiap Hari Selama Ramadhan

2. Kurang promosi

Penyebab dagangan takjil sepi pembeli selanjutnya adalah kurangnya promosi yang dilakukan penjual.

Menurut Mbah Yadi, promosi adalah ujung tombak usaha dagangan dan omzet harian.

“Kalau promosi kita kurang, akan menyebabkan dagangan sepi karena hanya sedikit orang yang mengetahui produk yang kita jual,” ujar Mbah Yadi.

Untuk meningkatkan promosi, dapat dilakukan dengan berbagai cara.

Mbah Yadi memberikan contoh untuk mencoba melakukan promosi usaha dagangan takjil melalui sosial media atau memberikan sampel gratis.

“Cara tradisional dan modern dapat Anda gabungkan supaya hasilnya lebih maksimal,” ujar Mbah Yadi.

Baca Juga: dr. Zaidul Akbar Sebut Puasa Bisa Sembuhkan Usus Bocor, Perhatikan Makanan Sahur dan Buka

3. Akibat penentuan harga jual

Tekadang harga takjil yang dijual tidak sewajarnya atau di atas harga rata-rata takjil yang dijual kompetitor.

“Makanya ketika mau memasang label harga, kita harus survei kepada pasaran umum dahulu,” ucap Mbah Yadi.

Jika kualitas dagangan takjil yang dijual tidak jauh berbeda dengan orang kebanyakan, lebih baik tentukan harga yang wajar dan bersaing.

“Kalau terlalu rendah, bisa saja dianggap kualitasnya kurang bagus,” tuturnya.

4. Pelayanan yang mengecewakan

Menurut Mbah Yadi, peristiwa semacam ini sangat sering terjadi.

Perlu diingat jika pelayanan adalah faktor penentu dagangan takjil laris dan diserbu banyak pembeli saat bulan Ramadhan.

“Masalah pelayanan ini sangat penting karena ini masalah jasa karena produk yang dijual itu makanan,” tutur Mbah Yadi.

Baca Juga: Satgas Covid-19 Terbitkan SE Perjalanan Dalam Negeri Jelang Mudik, Ini 6 Syarat yang Harus Dipatuhi Pemudik

5. Salah target pasaran

Penyebab selanjutnya dagangan takjil sepi pembeli adalah salah target market dan pasarannya.

Contohnya sasaran takjil yang akan dijual adalah anak-anak kuliah, maka harga dan kualitas yang diberikan pun harus sesuai.

“Kita harus tepat sasaran terhadap konsumen yang kita tuju, evaluasi lagi ketika dagang kok sepi,” tandasnya.***

Editor: Rian Firmansyah

Tags

Terkini

Terpopuler