Pengakuan Pelaku Pesugihan Dewi Lanjar, Hampir Mengorbankan Anak Sendiri untuk Tumbal

8 Desember 2021, 17:10 WIB
pesugihan yang meminta anak kandung mendaji tumbal /Instagram/@dukun_santetpelet.sakti

MAPAY BANDUNG – Salah satu pesugihan yang cukup dikenal masyarakat Pekalongan, Jawa Tengah adalah pesugihan Dewi Lancar.

Kisah menyeramkan ini dialami oleh pelaku pesugihan yang hampir mengorbankan anaknya untuk dijadikan tumbal.

Kejadian ini dialami oleh Sukis sekitar tahun 2004. Keluarganya yang kerap dilanda masalah ekonomi, membuatnya gelap mata dan nekat melakukan berbagai cara termasuk mencari pesugihan.

Sukis yang berprofesi sebagai tengkulak tembakau, adalah pengusaha yang sukses. Seiring berjalannya waktu, beberapa masalah kerap muncul dan membuat bangkrut. Beberapa kali anak serta istrinya rela tidak makan karena tidak memiliki uang sama sekali.

Baca Juga: Jangan Lakukan 2 Kebiasaan Ini Jika Tak Ingin Diteror Makhluk Halus, yang Terakhir Gak Nyangka Banget

Dilansir MapayBandung.com dari kanal YouTube Lentera Malam pada Rabu 8 Desember 2021, godaan untuk mengikuti pesugihan Dewi Lanjar disarankan oleh temannya yang pernah mengikuti pesugihan ini.

Setibanya di daerah Pekalongan, Sukis langsung menuju paranormal sambil membawa ‘ubu rambe’, bentuk persembahan seperti sesaji dan beberapa ekor kambing untuk melancarkan ritual pesugihan.

Setelah selesai melakukan ritual pembukaan, Sukis mendapat wangsit dan bermimpi melihat sosok wanita cantik. Sosok tersebut diiringi beberapa pengawal yang mendampinginya.

Baca Juga: Inilah Ciri-Ciri Kamu Punya Khodam Pendamping, Nomor 1 Pasti Pernah Mengalami

“Kalau kamu ingin hidup kaya, mintalah ke Dewi Lanjar.” kata pengawal dalam mimpinya.

Karena mendapat mimpi seperti ini, Sukis memberanikan diri untuk mencari lokasi pesugihan Dewi Lanjar. Dari penuturan beberapa pelaku, ritual biasanya dilakukan di pantai utara Jawa. Tepatnya di Pantai Ujung Negoro.

Seperti diketahui, Dewi Lanjar adalah penguasa laut utara Jawa. Menurut kepercayaan sekitar, Sang Dewi kerap terlihat di Pantai Slamaran dan beberapa pantai di sekitarnya.

Setelah bertanya ke warga sekitar, Sukis akhirnya tiba di salah satu padepokan untuk melakukan ritual pesugihan.

Baca Juga: Bayern Munchen vs Barcelona: Jadwal, Preview dan Link Live Streaming Liga Champions Malam Ini

Padepokan tersebut berada di atas bukit tepat di tepi pantai Ujung Negoro.

Ritual pun segera dimulai. Berbekal sesaji yang telah disiapkan, Sukis dan rekannya yang lain diharuskan untuk berpuasa pada malam Jumat Kliwon.

Dari penuturan Sukis, semua perlengkapan ritual pesugihan yang dipakai berwarna hitam. Mulai dari baju, makanan, hingga minuman yang akan dikonsumsi.

Sebelum ritual dimulai, Sukis dan para pengikut padepokan ini pergi ke sebuah kebun karet yang gelap dan diharuskan membaca beberapa mantra untuk memanggil Dewi Lanjar.

Hanya orang-orang tertentu saja yang sanggup berkomunikasi dengan Dewi Lanjar. Menurut penuturan pelaku pesugihan disana, Dewi Lanjar sangatlah cantik dengan pakaian adat Jawa didampingi pengawal gagah di samping kanan dan kirinya.

Baca Juga: Inilah 8 Arti Kejatuhan Cicak Menurut Primbon Jawa, Nomor 1 Bikin Ngeri

Dewi Lanjar akan menampakkan sosoknya hanya ke beberapa orang yang yakin dan ingin melakukan pesugihan.

Saat ritual berlangsung, Sukis melihat sosok Dewi Lanjar yang sedang duduk di sebuah kursi. Dari penglihatannya, ia mendapat pertanyaan dari pengawalnya tersebut.

“Saya tahu masalah kamu. Kalau kamu ingin keluar dari semua permasalahan, Dewi Lanjar siap mengasuh anak kamu,” kata kedua pengawal kepada Sukis dalam Bahasa Jawa.

Arti mengasuh di sini adalah tumbal yang akan dibawa ke alam gaib.

Baca Juga: Kisah Nyata! Penjual Sate Sampai Pingsan, Saat Tahu Satenya Diborong Makhluk Ghaib di TPU Rancacili Bandung

Sukis yang awalnya yakin ingin melakukan pesugihan, akhirnya harus mundur karena persyaratan berat yang tidak bisa disanggupinya.

Pada akhirnya Sukis harus pulang dengan tangan hampa dan meninggalkan padepokan yang ada di Pantai Ujung Negoro tersebut.

Singkat cerita, Sukis beserta keluarga mencoba untuk bangkit dari keterpurukan. Lambat laun mereka dapat keluar dari belenggu hutang yang menghimpit.

Berbeda dengan rekannya yang menyanggupi syarat pesugihan Dewi Lanjar. Walaupun telah mendapatkan kekayaan yang berlimpah, ia terasa hampa karena tidak kunjung diberikan keturunan setelah anak pertamanya dijadikan tumbal.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler