Dianggap Punya Risiko Kecelakaan Tinggi, Kapolri Justru Sebut Jalur Contraflow Masih Dibutuhkan

- 9 April 2024, 09:30 WIB
Puncak Arus Mudik, Korlantas Berlakukan Contraflow Jakarta-Cikampek
Puncak Arus Mudik, Korlantas Berlakukan Contraflow Jakarta-Cikampek /ilustrasi/

Ia menyampaikan, kecelakaan di KM 58 menjadi bahan evaluasi pihaknya bersama pihak terkait, apakah pada penanganan arus balik masih dilaksanakan atau mencari formula baru rekayasa lalu lintas.

Sementara itu, Training Director sekaligus Pendiri Jakarta Defensive Driving Consulting (JDDC) Jusri Pulubuhu, mengungkap alasan mengapa jalur contraflow sangat berbahaya.

Baca Juga: Kecelakaan di Tol Cikampek Hari Ini Libatkan 3 Kendaraan: Grandmax, Bus Antarkota dan SUV

"Ini seakan jalur yang mematikan, di sisi kiri ada tembok, sementara sisi kanannya ada kendaraan lain dari arus berlawanan," ucap Jusri.

"Sering ditemui ketika lengah sedikit saja, sangat mungkin untuk keluar jalur masuk ke lajur lawan, hingga terjadi tabrakan beruntun karena distraksi motorik," ucapnya.

Jusri menekankan kepada pengguna jalan, untuk tidak menggunakan contraflow jika masih memungkinkan. Sangat tidak disarankan untuk menggunakan lajur tersebut bila kondisi fisik dan psikis tidak siap.

Baca Juga: Libur Lebaran 2024, Disparbud Jawa Barat Antisipasi Lonjakan Wisatawan

“Saya selalu menyarankan untuk tidak memilih jalur contraflow ketika masih punya opsi (jalur) yang lain,” ujar Jusri, dikutip dari ANTARA.

"Karena saat di contraflow tidak mungkin mobil berhenti untuk alasan dan keperluan buang air, istirahat, dan lain-lain, sebab tidak ada rest area atau jalur berhenti, harus jalan terus," ujarnya.

"Pengemudi juga wajib dalam kondisi prima, karena orang yang kelelahan atau mengantuk akan kehilangan banyak kemampuan motorik dan kognitifnya," ujarnya menambahkan.***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah