Dianggap Punya Risiko Kecelakaan Tinggi, Kapolri Justru Sebut Jalur Contraflow Masih Dibutuhkan

- 9 April 2024, 09:30 WIB
Puncak Arus Mudik, Korlantas Berlakukan Contraflow Jakarta-Cikampek
Puncak Arus Mudik, Korlantas Berlakukan Contraflow Jakarta-Cikampek /ilustrasi/

BRAGA, MAPAYBANDUNG.COM - Rekayasa lalu lintas sistem contraflow tengah menjadi sorotan usai kecelakaan maut di Tol Cikampek pada Senin 8 April 2024 lalu.

Pengamat mengatakan, jalur contraflow dianggap berbahaya dan mempunyai risiko kecelakaan yang lebih besar dari jalur normal.

Bersebrangan dengan pendapat tersebut, Kapolri Jenderal Pol Listyo Sigit Prabowo menyebut, penerapan contraflow masih dibutuhkan meskipun pihaknya tetap akan melakukan evaluasi.

Baca Juga: PRESS RELEASE Jasa Marga Terkait Kecelakaan Maut di Tol Cikampek KM 58 Senin 8 April 2024

"Kami rapatkan tadi, sehingga titik-titik contraflow yang akan kami tempatkan yang kira-kira sesuai. Namun, di satu sisi memang contraflow tetap dibutuhkan," kata Kapolri, dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Selasa 9 April 2024.

Kakorlantas Polri Irjen Pol Aan Suhanan mengatakan, penerapan contraflow di KM 47-KM 70 dimungkinkan karena memiliki jarak hanya 22 KM, sehingga tidak diterapkan one way (satu arah).

Karena pada tahun 2023, saat diberlakukan one way, berimbas kepada kendaraan dari arah Bandung.

Baca Juga: KRONOLOGI Kecelakaan Maut di Tol Cikampek KM 58 Hari Ini, 12 Orang Tewas dan 2 Mobil Terbakar

"Kenapa contraflow, karena jarak dari KM 47 ke KM 70 ini dianggap jarak yang memungkinkan 22 KM," kata Aan.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x