Dalam roleplay, terkadang ada kemungkinan konflik atau perilaku intimidasi terjadi antara peserta.
Anak-anak perlu diberi pemahaman tentang pentingnya menghormati satu sama lain, menghindari perilaku yang merugikan, dan melaporkan situasi yang tidak aman kepada orang dewasa.
Baca Juga: Pemain Rp4,3 Miliar Akhirnya Tiba di Persib, Langsung Gabung Pramusim di Yogyakarta
4. Ketergantungan pada dunia maya
Jika roleplay dilakukan secara online, ada risiko anak-anak menjadi terlalu terlibat dalam dunia maya dan mengabaikan kegiatan fisik dan sosial di dunia nyata.
Orang tua perlu membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak dalam roleplay online dan memastikan keseimbangan dengan kegiatan di dunia nyata.
Penting untuk mengawasi dan mendampingi anak-anak yang terlibat dalam roleplay, memberikan pengarahan yang tepat, serta memastikan mereka berpartisipasi dalam kegiatan yang sesuai dengan usia dan aman. (Fadhallah Rifqi Al Najma/ Job Training)***
Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.