Viral Game Roleplay di TikTok, Ternyata Ini Bahaya Bagi Anak

- 21 Juni 2023, 13:15 WIB
Ilustrasi Game Viral Roleplay Di TikTok
Ilustrasi Game Viral Roleplay Di TikTok /pixabay/geralt/

MAPAY BANDUNG - Media sosial TikTok kini tengah viral dengan game Roleplay.

Belakangan ini banyak pengguna TikTok termasuk anak-anak memainkan game Roleplay ini.

Namun tak banyak game Roleplay ini justru membuat orang tua khawatir apabila dimainkan oleh anak-anak.

 

Baca Juga: Blak-Blakan! Kiper Ini Siap Hengkang dari Persib: Carilah Tempat Di Mana Kamu Dihargai

Terbaru seorang ayah dibuat marah lantara anaknya kecanduan main game Roleplay.

Video tersebut sang ayah sedang marah kepada anaknya karena terlibat dalam permainan Roleplay yang tidak dianggap pantas.

Lantas apa bahaya game Roleplay bagi anak?

 

Baca Juga: Cieee! Park Seo Joon Kabarnya Pacaran dengan Youtuber Xooos, Inilah Tanggapan Agensi

Dikutip MapayBandung.com dari berbagai sumber, Rabu 21 Juni 2023 Roleplay adalah kegiatan di mana seseorang berperan sebagai karakter atau memainkan peran tertentu dalam suatu situasi yang dibuat secara imajinatif.

Biasanya, Roleplay dilakukan dalam konteks permainan, teater, atau dalam permainan peran seperti permainan berbasis peran (RPG) di mana pemain mengasumsikan peran karakter fiktif.

Roleplay dapat menjadi bentuk hiburan yang menyenangkan dan bermanfaat bagi anak-anak maupun orang dewasa.

 

Baca Juga: Lirik Lagu It's Beginning to Look a Lot Like Christmas yang Viral Dinyanyikan V BTS

Hal ini dapat membantu dalam pengembangan keterampilan sosial, pemecahan masalah, kreativitas, dan imajinasi. Dalam konteks pendidikan, roleplay juga digunakan untuk memfasilitasi pembelajaran dan pemahaman konsep-konsep tertentu.

Namun, ketika melibatkan anak-anak yang belum cukup umur, ada beberapa bahaya yang perlu diperhatikan. Beberapa bahaya termasuk:

1. Konten yang tidak pantas

Jika roleplay dilakukan secara online atau melalui platform sosial, ada risiko anak-anak terpapar konten yang tidak pantas atau tidak sesuai dengan usia mereka.

 

Baca Juga: Bukan Iga, Bagian Hewan Kurban Ini Sunnah Dimakan Saat Idul Adha Kata UAS: Banyak Berkahnya

Orang tua dan pengasuh perlu memastikan bahwa anak-anak hanya terlibat dalam roleplay yang sesuai dan aman.

2. Penyalahgunaan informasi pribadi

Dalam roleplay, anak-anak mungkin harus berbagi informasi pribadi tentang diri mereka.
Penting untuk mengajarkan anak-anak tentang batasan dalam berbagi informasi pribadi dan menghindari membagikan informasi yang sensitif kepada orang asing.

3. Konflik dan bullying

Dalam roleplay, terkadang ada kemungkinan konflik atau perilaku intimidasi terjadi antara peserta.

Anak-anak perlu diberi pemahaman tentang pentingnya menghormati satu sama lain, menghindari perilaku yang merugikan, dan melaporkan situasi yang tidak aman kepada orang dewasa.

 

Baca Juga: Pemain Rp4,3 Miliar Akhirnya Tiba di Persib, Langsung Gabung Pramusim di Yogyakarta

4. Ketergantungan pada dunia maya

Jika roleplay dilakukan secara online, ada risiko anak-anak menjadi terlalu terlibat dalam dunia maya dan mengabaikan kegiatan fisik dan sosial di dunia nyata.

Orang tua perlu membatasi waktu yang dihabiskan anak-anak dalam roleplay online dan memastikan keseimbangan dengan kegiatan di dunia nyata.

Penting untuk mengawasi dan mendampingi anak-anak yang terlibat dalam roleplay, memberikan pengarahan yang tepat, serta memastikan mereka berpartisipasi dalam kegiatan yang sesuai dengan usia dan aman. (Fadhallah Rifqi Al Najma/ Job Training)***

Ikuti berita MapayBandung.com lainnya di Google News.

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x