Alternatif Obat Sirup Paracetamol, 5 Pengobatan untuk Demam Ini Aman dari Gagal Ginjal Akut pada Anak

- 21 Oktober 2022, 11:27 WIB
Alternatif obat sirup paracetamol yang tidak menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak.
Alternatif obat sirup paracetamol yang tidak menyebabkan gangguan ginjal akut pada anak. /Freepik/Gpointstudio

MAPAY BANDUNG – BPOM secara resmi telah menarik peredaran 5 merek obat sirup untuk anak yang diduga menyebabkan penyakit gagal ginjal akut.

Meski telah menarik kelima produk tersebut, larangan pemberian resep obat cair pada anak masih berlaku mengingat kasus gagal ginjal masih belum diketahui pasti penyebabnya.

Imbauan kepada tenaga kesehatan dan konsumen ini sesuai dengan arahan Kemenkes imbas lonjakan kasus gagal ginjal akut yang dialami anak ratusan anak di Indonesia.

Lantas apa alternatif pengobatan selain obat sirup yang dapat diberikan jika anak terserang demam, flu, atau batuk?

Baca Juga: Imbas Kasus Gagal Ginjal Anak, India Setop Operasional Pabrik Farmasi, Bagaimana dengan Indonesia?

Dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Jumat 21 Oktober 2022, jika anak sakit flu atau demam, maka tenaga kesehatan dapat memilih 5 alternatif berikut.

1. Tablet

Gunakan tablet Paracetamol atau penurun panas yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG). Dapat pula menggunakan Ibuprofen atau Aspirin.

2. Paracetamol berbentuk kapsul.

Selain obat cair, obat berbentuk kapsul dapat dikonsumsi setelah melakukan konsultasi pada dokter.

3. Puyer

Sebelum memberikan obat puyer, tenaga medis harus memperhatikan kondisi pasien anak.

"Peresepan obat puyer tunggal hanya boleh dilakukan oleh dokter dengan memperhatikan dosis berdasarkan berat badan, kebersihan, pembuatan, dan tata cara pemberian," kata Ketua Umum Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Piprim Basarah Yanuarso.

Baca Juga: Kesal Adiknya Diduga Menjadi Korban Tabrak Lari, Bertrand Antolin: Bisa-Bisanya Nawarin Saya Uang Damai

4. Suppositoria (anal)

Suppositoria (obat yang dimasukkan ke dalam anus) dapat dilakuka pada pasien anak dengan memakai produk yang tidak terdapat dalam daftar dugaan obat terkontaminasi Etilen Glikol (EG) dan Dietilen Glikol (DEG).

5. Injeksi (suntik)

Sedangkan langkah terakhir yang dapat diberikan tenaga kesehatan adalah memberikan injeksi atau suntik penurun demam pada anak.

Menyikapi lonjakan kasus gagal ginjal pada anak, para orang tua sebaiknya tidak memberikan reaksi berlebihan. Lakukan kompres pada kepala anak, hingga kondisi beragsur membaik.

Apabila demam dan flu tidak kunjung menurun, orang tua tidak boleh memberikan obat-obatan penurun panas kepada anak.

Sebelum memberikannya, sebaiknya konsultasikan kepada dokter anak untuk mendapat tindakan lebih lanjut.

Baca Juga: Korban Kanjuruhan Bertambah! Total 134 Orang Meninggal Dunia

Sebagai tambahan, sejak akhir bulan Agustus 2022 silam, Kemenkes dan IDAI telah mengungkap laporan peningkatan kasus gangguan ginjal akut di beberapa provinsi di Indoensia.

Hingga kini penyakit yang belum ditemukan penyebabnya ini kerap diderita anak-anak di bawah usia lima tahun dengan jumlah pasien lebih dari 200 anak.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah