Belum Final! Dari 26 Pengujian, BPOM Larang 5 Merek Obat Sirup yang Diduga Sebabkan Gagal Ginjal pada Anak

- 21 Oktober 2022, 07:41 WIB
BPOM umumkan 5 obat sirup penurun demam dan batuk yang diduga sebabkan gangguan ginjal akut pada anak.
BPOM umumkan 5 obat sirup penurun demam dan batuk yang diduga sebabkan gangguan ginjal akut pada anak. /Tangkapan layar/TikTok

MAPAY BANDUNG – BPOM secara resmi umumkan 5 obat sirup untuk anak yang diduga sebabkan gagal ginjal akut.

Pengumuman yang diungkap BPOM belum final, pasalnya hasil pengujian dari 26 obat sirup sampai dengan Rabu 19 Oktober 2022, 5 diantaranya mengandung Etilen Gilikol (EG) dan Dietilen Gilikol (DEG) yang melebihi ambang batas.

Terhadap hasil 5 obat sirup untuk anak tersebut, BPOM telah memerintahkan kepada industri farmasi pemilik edar untuk menghentikan peredaran di pasaran.

Tak hanya itu, kelima obat sirup yang diduga menyebabkan penyakit ginjal pada anak ini harus melakukan penarikan dari pedagang besar farmasi, instalasi farmasi pemerintah, apotek, puskesmas, klinik, rumah sakit, hingga toko obat.

Baca Juga: Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Melonjak! Menkes Umumkan 3 Zat Kimia Berbahaya pada Obat Sirup Ini

Dikutip MapayBandung.com dari laman pom.go.id pada Jumat 21 Oktober 2022, inilah 5 merek sirup untuk anak dengan kandungan EG dan DEG diatas ambang batas.

1. Termorex Sirup (obat demam)

Produksi PT Konimex dengan nomor izin edar DBL7813003537A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

2. Flurin DMP Sirup (obat batuk dan flu)

Produksi PT Yarindo Farmatama dengan nomor izin edar DTL0332708637A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

3. Unibebi Cough Sirup (obat batuk dan flu)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DTL7226303037A1, kemasan dus, botol plastik @60 ml.

4. Unibebi Demam Sirup (obat demam)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL8726301237A1, kemasan dus, botol @60 ml.

5. Unibebi Demam Drops (obat demam)

Produksi Universal Pharmaceutical Industries dengan nomor izin edar DBL1926303336A1, kemasan dus, botol @15 ml.

Baca Juga: Preman Pensiun 7 Episode 5 Tayang Jam Berapa? Simak Jadwal Acara TV RCTI Jumat 21 Oktober 2022

Meski BPOM telah menyatakan hasil kandungan EG dan DEG pada 5 merek tersebut melebih ambang batas, belum dapat mendukung kesimpulan bahwa penggunaan sirup yang dimaksud memiliki keterkaitan dengan kasus gagal ginjal akut yang merebak di tanak air.

BPOM pun menjelaskan selain penggunaan obat, masih ada beberapa faktor risiko penyebab kejadian gagal ginjal akut.

Beberapa kemungkinan lain selain kondsumsi obat sirup yaitu infeksi virus, bakteri Leptospira, dan multisystem inflammatory syndrome in children (MIS-C) atau sindrom peradangan multisistem pasca-COVID-19.

Baca Juga: Pelaku Penusukan Anak 12 Tahun yang Pulang Ngaji di Cimahi Jadi Buronan Polisi

Sementara itu kasus gagal ginjal pada anak yang menewaskan hamppir 70 anak di Gambia, Afrika Barat, mengalami penurunan pasca 4 produk obat cair untuk anak di hentikan peredarannya.

Mengutip dari ANTARA, otoritas kesehatan India mengatakan bahwa pihaknya telah menangguhkan semua produksi Maiden Pharmaceuticals menyusul kematian puluhan anak di Gambia.

Keempat produk tersebut antara lain Kofexmalin Baby Cough Syrup, Makoff Baby Cough Syrup, Magrip N Cold Syrup, dan Promethazine Oral Solution dengan temukan EG dan DEG diatas ambang batas.

Etilen glikol (EG) dan dietilen glikol (DEG) adalah zat kimia yang digunakan sebagai alternatif yang lebih murah dari gliserin, bahan pelarut atau pengental dalam obat batuk sirup.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA BPOM RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x