Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak Melonjak, KPAI: Sudah Setahun dan Belum Ada Titik Terang?

- 20 Oktober 2022, 08:24 WIB
KPAI beharap penyebab gagal ginjal akut pada terkuak, mengingat sudah setahun dan belum ada titik terang.
KPAI beharap penyebab gagal ginjal akut pada terkuak, mengingat sudah setahun dan belum ada titik terang. /Portal Bandung Timur/heriyanto

MAPAY BANDUNG – Hingga kini kasus gagal ginjal akut yang menyerang balita dan anak-anak belum diketahui penyebab pastinya.

Meski tengah diteliti oleh para ahli, Komisi Perlindungan Anak Indonesia (KPAI) berharap penyebab penyakit gangguan ginjal akut dapat segera ditemukan.

Pasalnya kasus gagal ginjal akut pada anak dengan pasien rentang usia 6 bulan hingga 8 tahun ini terus bertambah dari hari ke hari.

Baca Juga: Hadapi Kasus Gagal Ginjal Akut pada Anak, Dinkes Kota Bandung Larang Nakes Berikan Obat Cair

"KPAI berharap penyebabnya segera ditemukan karena korbannya sudah berada di angka 200 lebih," kata Jasra Putra seperti dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Kamis 20 Oktober 2022.

Kepala Divisi Pengawasan, Monitoring, dan Evaluasi KPAI tersebut mengungkap jika kasus gagal ginjal ini sudah cukup lama terjadi dan belum menemukan titik terang.

Maka tidak mengherankan apabila korban yang didominasi anak-anak terus berjatuhan.

"Situasi ini sudah setahun dan belum mendapatkan titik terang penyebabnya," imbuhnya.

Baca Juga: Inilah 7 Jalan di Kota Bandung yang Akan Ditutup pada 24-26 Oktober 2022, Dimana Saja?

KPAI sudah melakukan koordinasi dengan Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) terkait penyakit ini.

IDAI menyebut bahwa kasus gangguan ginjal akut di Indonesia berbeda dengan kasus yang terjadi di Gambia.

Seperti diketahui, kasus gagal ginjal akut pada anak ini pertama kali ditemukan di negara kawasan Afrika Barat tersebut dan menelan korban sebanyak 70 jiwa.

Diduga konsumsi obat cair untuk flu dan demam yang produksi India menjadi penyebabnya.

Terkait lonjakan kaus gagal ginjal di tanah air, KPAI membuka pos layanan pengaduan untuk meneruskan informasi yang tepat kepada masyarakat.

Menurutnya layanan pengaduan KPAI sejak Januari sampai September 2022 mencatat 3.164 aduan. Dari jumlah tersebut, terdapat 78 pengaduan isu kesehatan dan kesejahteraan.

Jasra menambahkan, layanan pengaduan KPAI akan terus tersedia untuk menerima laporan dampak lanjutan anak-anak yang menjalani perawatan atau meninggal dunia karena penyakit gagal ginjal akut atipikal.

Baca Juga: Aglonema Jadi Tumbuh Subur dan Sehat Secara Maksimal Hanya dengan Melakukan Cara Ampuh Ini

Sementara itu, Kemenkes bersama BPOM, ahli epidemiologi, Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Farmakolog, dan Puslabfor Polri masih melakukan pemeriksaan laboratorium untuk menemukan penyebab pasti melonjaknya gagal ginjal akut atipikal.

Tak hanya itu, tim gabungan yang dibentuk Kemenkes ini akan mencari faktor risiko yang menyebabkan naiknya kasus ini di Indonesia.

Data terakhir dari Kemenkes, hingga Selasa 18 Oktober 2022 tercatat sebanyak 206 kasus yang mendertia kasus gagal ginjal akut.

Kasus ini menyebar di 20 provinsi dengan angka terbanyak di DKI Jakarta dan jawa barat.

Sementara itu pasien yang meninggal sebanyak 99 anak.***

Editor: Haidar Rais

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah