MAPAY BANDUNG – Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI) mengumumkan sejumlah gejala yang umum dialami pasien gangguan ginjal akut misterius pada anak.
Hingga Senin 17 Oktober 2022, data Kemenkes mengungkapkan jumlah kasus gangguan ginjal akut misterius telah mencapai 156 kasus.
Penyebaran penyakit ginjal misterius pada anak terbanyak berasal dari DKI Jakarta dan Jawa Barat.
"Setiap ada gejala, kami langsung teliti. Umumnya dilaporkan dari Pulau Jawa," kata Dirjen Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kemenkes, Maxi Rein Rondonuwu sebagaimana dikutip MapayBandung.com dari ANTARA pada Selasa 18 Oktober 2022.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, berikut adalah 4 gejala penyakit ginjal akut misterius yang dialami anak.
1. Perubahan frekuensi urine
Kasus ginjal misterius akut pada anak yang telah masuk ke Indonesia akan menyebabkan urine berkurang dari 0,5 ml/kg/jam pada anak atau bayi.
Nantinya sang buah hati tidak akan mengeluarkan urine sama sekali selama 6 sampai 8 jam saat siang hari