BPIP Terus Gaungkan Salam Penjaga Persatuan Indonesia, Salam Pancasila Diklaim Tak Mengganggu Akidah

- 6 Juli 2022, 13:59 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D terus memopulerkan Salam Pancasila dalam acara yang digelar Majelis Kridatama Pancasila di Yogyakarta, Senin (4/7/2022).
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) Prof. Drs. KH. Yudian Wahyudi, M.A, Ph.D terus memopulerkan Salam Pancasila dalam acara yang digelar Majelis Kridatama Pancasila di Yogyakarta, Senin (4/7/2022). // BPIP

MAPAY BANDUNG - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) terus menggaungkan persatuan dan mengukuhkan Pancasila sebagai dasar negara yang sejalan dengan akidah.

Kepala BPIP, Yudian Wahyudi menyatakan, salam yang dimaksud adalah "Salam Pancasila". Menurutnya, salam yang digaungkannya ini jadi salah satu langkah untuk menjaga persatuan Indonesia.

“Pada intinya, BPIP ingin memperkenalkan salam yang dibutuhkan dalam menjaga persatuan Indonesia tanpa mengganggu akidah”, ujarnya dalam Seminar Nasional "Meneguhkan Pancasila sebagai Falsafah Bangsa dan Dasar NKRI" yang digelar Majelis Kridatama Pancasila di Yogyakarta, Senin 4 Juli 2022.

Selain itu, ia pun menyoroti bagaimana prestasi Bangsa Indonesia di bawah kepemimpinan Bung Karno pada awal masa kemerdekaan sebagai sebuah negara baru.

"Bangsa kita ini bangsa terbaik di muka bumi dalam konteks pembangunan negara baru. Bikin negara baru yang terbaik di muka bumi adalah Bangsa Indonesia," kata dia.

Baca Juga: Terdampak Penurunan Kuota Haji 50 Persen, Calon Jemaah Haji Asal Subang Harus Menunggu hingga 23 Tahun

Dirinya juga mengatakan, Soekarno mampu mengelola perbedaan yang terjadi di dalam negeri dan kemudian membawa Indonesia tampil di pentas internasional.

"Jadi Bung Karno itu pada zamannya merupakan tokoh ketiga dari tiga tokoh dunia. Yang pertama Presiden Amerika Serikat, kedua Presiden Uni Soviet, dan ketiga Presiden Republik Indonesia," tandasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Wakil Kepala BPIP Karjono mengakui, dengan menurunya kesadaran masyarakat terhadap Pancasila, berdasarkan survei Badan Nasional Penaggukangan Terorisme terdapat 85 persen milenial terpapar radikaliame.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah