Tak Setuju atas Pemecatan Terawan dari IDI, Sufmi Dasco: Saya Khawatir Dokter Kita Takut Berinovasi

- 27 Maret 2022, 16:00 WIB
Profil dan Biodata Singkat Dokter Terawan, Penemu Vaksin Nusantara yang Diberhentikan Permanen oleh IDI
Profil dan Biodata Singkat Dokter Terawan, Penemu Vaksin Nusantara yang Diberhentikan Permanen oleh IDI /Twitter.com/setkabgoid

MAPAY BANDUNG - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat (DPR), Sufmi Dasco Ahmad mengaku, tidak setuju atas pemecatan dr. Terawan dari Ikatan Dokter Indonesia (IDI).

Seperti diketahui mantan Menteri Kesehatan (Menkes) Prof. Dr. dr. Terawan Agus Putranto Sp.Rad(K), resmi diberhentikan oleh IDI, berdasarkan hasil putusan rekomendasi Majelis Kehormatan Etik Kedokteran (MKEK).

Sufmi Dasco menyebut, pemecatan dr. Terawan adalah sebuah kekeliruan, sekaligus berbahaya bagi masa depan dunia kedokteran di Indonesia.

"Kenapa putusan ini berbahaya? Terus terang dengan adanya rekomendasi MKEK ini, saya khawatir akan menjadi yurisprudensi bagi masalah serupa di masa yang akan datang sehingga menyebabkan dokter-dokter kita takut untuk mencoba dan berinovasi dengan berbagai riset-risetnya," tutur Sufmi Dasco, dikutip MapayBandung.com dari ANTARA, Minggu 27 Maret 2022.

Baca Juga: Marc Marquez Diragukan Bisa Kembali Kompetitif, Pengamat MotoGP: Saya Pikir Dia Akan Kembali

Menurut Sufmi Dasco, sebagai sebuah organisasi profesi, yang diberikan kewenangan cukup luas oleh UU Praktik Kedokteran, seharusnya IDI bisa lebih mengayomi dan membina para anggotanya.

Serta, mempunyai sikap terbuka dengan berbagai inovasi dan kebaruan di bidang kesehatan, farmasi dan kedokteran.

Maka dari itu, dia meminta kepada Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk mengkaji rekomendasi yang dikeluarkan oleh MKEK IDI tersebut, terutama dari aspek hukum dan peraturan perundang-undangan.

"Saya tegaskan bahwa ini bukan hanya soal Pak Terawan ya. Tetapi ini tentang masa depan dunia kedokteran kita, masa depan dunia farmasi kita agar lebih mandiri dan berdikari. Jangan sampai sebuah inovasi atau prestasi yang harusnya diapresiasi, ini malah diganjar dengan sanksi," tuturnya.

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x