Network
MAPAY BANDUNG – Gus Miftah, pendakwah sekaligus pengurus Pondok Pesantren Ora Aji, Sleman Yogyakarta dituding menelantarkan keluarga serta orangtuanya di Lampung.
Tudingan tersebut datang dari adiknya sendiri, Miftakhul Khoiron.
Sang adik menyebut bahwa Gus Miftah hanya sekali mengunjungi keluarganya sekitar delapan tahun lalu.
Tudingan ini sempat viral di media sosial dan membuat Gus Miftah membagikan video klarifikasi dari Miftahul Khoiron.
Baca Juga: Didesak Pecat Robert Alberts, Kuswara Sebut Manajemen Persib Sudah Lakukan Ini
Baca Juga: Selamat Hari Penglihatan Sedunia, Yuk Kenali 5 Nutrisi Penting untuk Mata
Adik dari Gus Miftah ini meminta maaf kepada seluruh media karena pemberitaannya beberapa waktu lalu tentang Gus Miftah.
Dia juga menyebut bahwa tudingan tersebut tidak benar, dan mengatakan dirinya saat itu sedang emosi.
“Itu sangat tidak benar, karena pada waktu itu saya emosi sesaat, “ kata Khoiron dilansir MapayBandung.com dari akun Instagram Gus Miftah @gusmiftah pada Rabu 13 Oktober 2021.
Baca Juga: Tips Diet Sehat ala dr. Zaidul Akbar, Ganti Nasi Putih dengan Makanan Ini
Baca Juga: Keluarga Sesalkan Video Aksi Kekerasan Pelajar di Kota Bandung Tersebar, Sebut Sudah Damai
Menurutnya, Gus Miftah adalah tulang punggung keluarga.
Khoiron juga mengaku sudah diberikan pekerjaan dan selalu dibantu mencari solusi permasalahan oleh kakaknya.
“Yang saya sampaikan saat itu hanya ingin mendapatkan emosi lebih dari kakak saya,” ucapnya.
Ia juga meminta maaf kepada seluruh keluarganya karena masalah ini menjadi besar.
Khoiron tidak menyadari bahwa tudingannya itu menyebabkan Gus Miftah mendapatkan perundungan di media sosial.
Baca Juga: Sempet Bilang Orang Main TikTok Kurang Kerjaan, Kini Anang Hermansyah Tarik Ucapannya Sendiri
Sementara itu saat tudingan tentang dirinya ramai diperbincangkan, Gus Miftah tidak memberikan respon apapun dan belum sempat bertemu adiknya untuk klarifikasi.
Menurutnya yang menjadi prioritas adalah kondisi orangtuanya walaupun dirinya sangat terganggu dengan pemberitaan yang tidak bertanggungjawab dan cenderung provokatif.
“Dan atas kesabaran itu, alhamdulillah Allah kasih jawabnya hari ini. Begitu banyak hikmah yang saya dapat dari kejadian ini,” kata Gus Miftah.***
