“Ketika SMP adalah bullyan yang paling menyakitkan. Salah satunya adalah karena gigi maju,” sambung dosen muda itu.
Baca Juga: TERKINI! Bandung Raya Masuk Level Ini Usai PPKM Diperpanjang Sampai 6 September
Ia mengatakan bahwa pada saat menduduki bangku SMP banyak mendapatkan perlakuan body shaming salah satunya ialah giginya yang maju.
Pada saat duduk di bangku SMA, ia bercerita pernah ditolak oleh perempuan incarannya.
Setelah lulus SMA ia melanjutkan pendidikan di S1 dan dirinya sempat merasa salah masuk jurusan karena nilai yang ia peroleh sangat rendah.
“Ketika SMA belajar yang giat agar bisa lulus SNMPTN dan dapat beasiswa, pernah ditolak cewe juga. Ketika S1 pernah merasa salah jurusan sehingga IP pernah 2,27. Namun tetap usaha terus agar bisa S2 dengan beasiswa lagi,” tulisnya.
Baca Juga: Dewas KPK Hanya Menjatuhkan Sanksi Ini ke Lili Pintauli Usai Terbukti Langgar Kode Etik
Namun Alano tidak pernah berputus asa, akhirnya ia lulus S1 dalam tiga setengah tahun.
Kemudian lulus S2 dalam waktu satu setengah tahun, sehingga total lama ia menempuh pendidikan S1 dan S2 adalah 4,8 tahun dan juga mendapatkan beasiswa penuh.
“Jadi dosen pada usia 22 tahun,” tutupnya di akhir video.*** (Sulhia Hifni/JOB Training)