Seputar Vaksin Sputnik-V Asal Rusia yang Perlu Anda Ketahui: Khusus 18 Tahun Hingga Gejala yang Ditimbulkan

- 25 Agustus 2021, 15:15 WIB
Para petugas tengah mengangkut vaksin Sputnik V di salah satu bandara di Rusia
Para petugas tengah mengangkut vaksin Sputnik V di salah satu bandara di Rusia /Dokumentasi/Antara

MAPAY BANDUNG - Vaksin Covid-19 Sputnik-V asal Rusia resmi mendapat izin penggunaan darurat di Indonesia setelah mendapatkan efikasi sebesar 91,6 persen.

Vaksin Sputnik-V itu dikembangkan oleh The Gamaleya National Center of Epidemiology and Microbiology dengan menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (Ad26-S dan Ad5-S).

Merujuk pada rilis yang disampaikan BPOM, vaksin Sputnik-V digunakan dengan indikasi pencegahan Covid-19 yang disebabkan oleh SARS-CoV-2 untuk orang berusia 18 tahun ke atas.

Selain itu, vaksin ini diberikan lewat injeksi intramuscular (IM) dengan dosis 0,5 mL untuk 2 (dua) kali penyuntikan dalam rentang waktu 3 (tiga) minggu.

Baca Juga: Efikasi 91,6 Persen, BPOM Keluarkan Izin Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Sputnik-V Asal Rusia

"Vaksin ini termasuk dalam kelompok vaksin yang memerlukan penyimpanan pada kondisi suhu khusus, yaitu pada suhu -20oC ± 2oC," tulisnya BPOM, Selasa 24 Agustus 2021.

Lebih lanjut, berdasarkan hasil kajian terkait dengan keamanannya, efek samping dari penggunaan Vaksin Covid-19 Sputnik-V merupakan efek samping dengan tingkat keparahan ringan atau sedang.

Hasil ini dilaporkan pada uji klinik Vaksin Covid-19 Sputnik-V (Gam-COVID-Vac) dan uji klinik vaksin lainnya dari teknologi platform yang sama.

Adapun, efek samping paling umum yang dirasakan adalah gejala menyerupai flu (a flu-like syndrome), yang ditandai dengan demam, menggigil, nyeri sendi (arthralgia), nyeri otot (myalgia), badan lemas (asthenia), ketidaknyamanan, sakit kepala, hipertermia, atau reaksi lokal pada lokasi injeksi.

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x