Kritik Penghapusan Data Kematian Covid-19, Fadli Zon: Itu Nyawa Manusia yang Harusnya Dilindungi

- 11 Agustus 2021, 11:15 WIB
Fadli Zon menagih janji Presiden Jokowi 7 tahun soal mobil Esemka
Fadli Zon menagih janji Presiden Jokowi 7 tahun soal mobil Esemka /Instagram @fadlizon

MAPAY BANDUNG - Wakil Ketua DPP Gerindra Fadli Zon turut memberikan kritikannya terkait penghapusan data kematian akibat Covid-19 di Indonesia.

Melalui akun Twitter-nya, mantan Wakil Ketua DPR ini menilai penghapusan data tersebut merupakan akibat dari penanganan Covid-19 oleh yang bukan sesuai dengan ahlinya.

"Beginilah kalau urusan tak diserahkan pd ahlinya," cuitnya di Twitter @fadlizon.

Baca Juga: Uu Ruzhanul Ulum Salurkan Bantuan Bagi Warga Terdampak Kekeringan di Kabupaten Garut

Menurutnya, angka kematian bukanlah sekedar angka, melainkan nyawa manusia yang seharusnya dilindungi.

"Data kematian bukan sekedar angka. Itu nyawa manusia Indonesia yg seharusnya dilindungi tumpah darahnya," ujarnya.

Baca Juga: Kebakaran Rumah di Taman Holis Bandung, 1 Orang Meninggal Dunia

Fadli juga menilai bahwa Indonesia juga telah gagal mencegah kematian akibat Covid-19 yang sangat banyak.

Baca Juga: Siapkan Panduan Terbaru, Indonesia Siap Berdamai dengan Covid-19?

Menurut Fadli, jika terdapat data tak akurat seharusnya dilakukan perbaikan bukan dihapus.

"Kita gagal mencegah korban begitu banyak. Kalau data tak akurat, perbaiki. Bukan dihapus sbg indikator penanganan," tuturnya.

Baca Juga: Aturan Terbaru Operasional Cafe dan Restoran di Kota Bandung : Boleh Dine In, Waktu Makan Tetap 20 Menit

Sebelumnya, Menteri Koordinator Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan pemerintah mengeluarkan angka kematian dari indikator penanganan Covid-19.

Penghapusan ini dilakukan lantaran adanya masalah input data yang disebabkan akumulasi dari kasus kematian di beberapa minggu sebelumnya.

Baca Juga: CEK FAKTA : Vaksinasi Bisa Timbulkan Virus Lain yang Lebih Mengerikan Selain Covid-19, Begini Faktanya

Dengan dikeluarkannya angka kematian dari indikator penanganan Covid-19 ini, terdapat 26 kabupaten/kota yang level PPKM-nya turun dari Level 4 menjadi level 3.

"Dalam penerapan PPKM Level 4 dan 3 yang dilakukan pada tanggal 10 sampai 16 Agustus 2021 nanti, terdapat 26 kota dan kabupaten yang turun dari level 4 ke level 3. Hal ini menunjukan perbaikan kondisi di lapangan yang cukup signifikan," kata Luhut melalui keterangan persnya yang diunggah melalui akun YouTube Sekretariat Presiden.

Baca Juga: Sinopsis Film Underworld: Kisah Vampir Sang Pemburu Werewolf di Bioskop TransTV Malam Ini

"Evaluasi tersebut kami lakukan dengan mengeluarkan indikator kematian dalam penilaian karena kami temukan adanya input data yang merupakan akumulasi angka kematian selama beberapa minggu ke belakang," tutur Luhut.***

Editor: Asep Yusuf Anshori


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah