Sejumlah Negara Eropa Dilanda Gelombang Panas, Indonesia Bakal Terdampak? Begini Kata BMKG

- 2 Agustus 2021, 11:30 WIB
Ilustrasi gelombang panas.
Ilustrasi gelombang panas. /Pixabay/Gerhard G

Herizal juga menjelaskan fenomena gelombang panas ini biasanya terjadi di wilayah lintang menengah-tinggi seperti Amerika, Eropa, dan Australia, terjadi pada wilayah yang memiliki massa daratan yang luas.

Situasi tersebut dapat terjadi lantaran adanya udara panas yang terperangkap di suatu wilayah yang disebabkan adanya anomali dinamika atmosfer yang mengakibatkan aliran udara tidak bergeral pada wilayah yang luas.

"Secara geografis, wilayah Indonesia berada di wilayah ekuatorial, sehingga memiliki karakteristik dinamika atmosfer yang berbeda dengan wilayah lintang menangah-tinggi," ujarnya.

Baca Juga: Via Vallen Rilis Lagu Baru dengan Chevra Papinka, Netizen: Kawal Sampai Halal

Selain itu, menurut Herizal wilayah Indonesia juga memiliki karakteristik perubahan cuaca yang cepat.

"Dengan perbedaan karakteristik dinamika atmosfer tersebut, dapat dikatakan bahwa wilayah Indonesia tidak terjadu fenomena cuaca yang dikenal dengan gelombang panas," ucapnya.

Berdasarkan siklus tahunan, posisi semu Matahari berada di Belahan Bumi Utara (BBU) pada Maret hingga pertengahan September.

"Pada periode ini angin timuran yang identik dengan musim kemarau terjadi di sebagian besar wilayah Indonesia," tuturnya.***

Halaman:

Editor: Rian Firmansyah

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah