584 Kyai Wafat Selama Pandemi, MUI: Pondok Pesantren Harus Waspada

- 6 Juli 2021, 14:38 WIB
Ilustrasi pesantren.
Ilustrasi pesantren. /ARAHKATA/Pixabay/Prith Palbhatia

MAPAY BANDUNG - Wakil Sekjen Majelis Ulama Indonesia (MUI), KH Abdul Ghaffar Rozin, menjelaskan menurut catatan RMI yang ia dapat hingga 4 Juli 2021, sebanyak 584 kiai yang wafat di tengah pandemi Covid-19.

Untuk itu, pria yang akrab dipanggil Gus Rozin mengimbau khususnya pondok pesantren harus tetap waspada dan terus mematuhi protokol kesehatan.

“Patuhilah protokol kesehatan dan arahan pemerintah karena (itu) tidak bertentangan dengan syariah,” tuturnya.

Setidaknya ada beberapa hal yang disampaikan oleh Gus Rozin dalam imbauanya tersebut yang telah dikutip MapayBandung.com langsung dari MUI.or.id.

Baca Juga: Minta Warga Tutup Jalur Tikus, Kapolda Metro Jaya: Jika Tidak, Sama Saja Kasih Peluang Penyakit

Pertama, agar selalu melaksanakan protokol kesehatan yang ketat.

Kedua, jangan memulangkan santri serta batasi adanya keluar masuk tamu dari luar pondok pesantren.

Ketiga, harus tersedianya ruang isolasi dengan standar yang baik di pondok pesantren tersebut.

Banyaknya kiai yang telah berpulang juga membuat Gus Rozin menghimbau agar para jemaah, alumni, dan wali santri untuk menghindari adanya mengundang kiai dan santri.

Sebab undangan pada acara tersebutlah yang dapat mengundang kerumunan atau banyak orang. Dia menambahkan cukup meminta doa restu dari kiai saja.

Baca Juga: Masih Ada yang 'Ngeyel' dan Sebut Covid-19 Itu Politik Hingga Bisnis Bikin Wagub Jabar Geleng Kepala

Alasan lain dari Gus Rozin memberikan himbauan ini adalah disebabkan karena selain terjadi pada kiai, kasus Covid-19 juga banyak juga menyerang para pemimpin dan pekerja pesantren.

Jelasnya banyak kasus yang muncul di beberapa wilayah seperti Madura, Jawa Tengah, seperti Kudus, Pati, Demak, Jepara, dan daerah lainnya.

“Peningkatan penularan yang sangat signifikan terhadap para kiai dan pengasuh pesantren terutama di seluruh wilayah Madura dan wilayah lain seperti Jawa Tengah utara seperti Pati, Kudus, Demak, Jepara, dan daerah lainya secara merata,” kata Gus Rozin dikutip MapayBandung.com dari MUI.or.id Selasa, 6 Juli 2021.

Baca Juga: Penyebaran Covid-19 Tinggi, Wagub Uu Imbau Warga Patuhi Aturan PPKM Darurat

Ketua Rabithah Ma’ahid Islamiyah (RMI) Nahdlatul Ulama itu juga menjelaskan jika sebenarnya rasa waspada dan juga awareness dari pondok pesantren terkait bahaya Covid-19 sudah ada dan cukup tinggi.

Namun setelah lebaran dan musim liburan datang, kondisi masyarakat sudah mulai lalai, hal ini juga terjadi pada pondok-pondok pesantren terlebih mengingat kembalinya aktivitas pendidikan di pondok pesantren setelah lebaran.

Tidak lupa juga adanya varian baru yang memperparah keadaan, hal ini membuat adanya kemungkinan dari pondok pesantren yang belum bisa mengantisipasi keadaan tersebut.

Pada akhirnya Gus Rozin hanya bisa menghimbau agar masyarakat khususnya di pondok pesantren dan sekitarnya untuk selalu berikhtiar dalam mencegah pandemi ini. Sebab menurutnya ikhtiar adalah hal yang wajib sebagai bagian dari mewujudkan maqashid syariah, atau hifdhun nafs.*** (David Wardana Saputra/JOB)

Editor: Haidar Rais

Sumber: MUI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah