Network
MAPAY BANDUNG - Draf rencana pembelian Alat Peralatan Pertahanan dan Keamanan (Alpalhankam) tahun 2020-2044 senilai Rp1.760 Triliun bocor ke publik.
Draf pengadaan Alutsista dengan anggaran Rp1,7 quadriliun itu disebut-sebut masih digodok dan belum menjadi draf final. Hal tersebut disampaikan Wakil Ketua Umum Partai Gerindra, Fadli Zon.
Fadli Zon pun membeberkan alasan Menteri Pertahanan, Prabowo Subianto yang berencana membeli Alpalhankam dengan nilai anggaran yang sangat fantastis itu.
Baca Juga: Fadli Zon Sebut Pembelajaran Tatap Muka Terbatas Lebih Baik Ditunda, Ini Alasannya
Menurutnya, rencana ini tidak terlepas dari kondisi Indonesia yang sudah berada di tahap akhir program Kekuatan Pokok Minimum, atau MEF (Minimum Essential Force).
"MEF adalah program yang dirancang untuk memodernisasi kekuatan pertahanan kita. MEF dilaksanakan dalam tiga tahap, yaitu Tahap I (2009-2014), Tahap II (2014-2019), dan Tahap III (2019-2024)," tutur Fadli dikutip dari thread di twitternya @fadlizon, Senin 7 Juni 2021.
Ia menyebut, program MEF akan berakhir pada 2024. Maka sangat wajar pemeirntah menyusun rancangan program strategis baru untuk meneruskan MEF. Hal ini yang menjadi dasar munculnya rancangan pembelian Alphankan sebesar Rp1,7 quadriliun.
Dengan model penganggaran yang berlaku selama ini, Fadli berpendapat MEF tidak akan bisa mencapai 100 persen di tahun 2024. Untuk itulah dibutuhkan jalan baru dan juga rencana baru.
"Saya melihat rencana Kementerian Pertahanan @Kemhan_RI dengan menyatukan alokasi anggaran pertahanan 25 tahun untuk memenuhi alpahankam, merupakan sebuah terobosan dan bisa menjadi jawaban untuk mempercepat modernisasi alpahankam TNI," jelasnya.
