Di Depan Negara-negara Lain, Jokowi Tegas Menolak Nasionalisme Vaksin, Apa Itu?

- 9 April 2021, 13:37 WIB
Presiden Joko Widodo saat pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 D-8 secara virtual, Kamis 8 April 2021.
Presiden Joko Widodo saat pidato dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 D-8 secara virtual, Kamis 8 April 2021. /dok Sekretariat Presiden


MAPAY BANDUNG - Presiden Joko Widodo menegaskan menolak nasionalisme vaksin. Ia sampaikan ini dalam Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-10 D-8 secara virtual.

Istilah nasionalisme vaksin merujuk kepada kondisi ketika satu negara ingin mengamankan stok vaksin pertama demi kepentingan warga negaranya sendiri.

"Saat ini kita saksikan meningkatnya nasionalisme vaksin. Ini harus kita tolak. Kita harus mendukung vaksin multilateral," ujar Jokowi dalam pidatonya, Kamis 8 April 2021 malam.

Baca Juga: Bio Farma Terima 16 Juta Dosis Bahan Baku Vaksin Virus Corona dari Sinovac

Baca Juga: Pemkot Bandung Tambah Ribuan Dosis Vaksin Bagi Pegawai Ritel dan Mal

Menurutnya, anggota negara D-8 harus terus mendorong akses yang adil terhadap vaksin. Sebab ketersediaan dan keterjangkauan vaksin merupakan kunci untuk keluar dari krisis pandemi Covid-19.

Ia mengungkapkan, di saat pandemi, vaksin Covid-19 adalah barang publik global. Dunia perlu bersatu untuk memproduksi dan mendistribusikan vaksin untuk semua.

"Dunia harus dapat menggandakan kapasitas produksi. Tidak boleh ada pembatasan terhadap produksi dan distribusi vaksin," tambahnya.

Baca Juga: Pemerintah Perketat Kedatangan Internasional untuk Cegah Varian Baru Corona E484K

Baca Juga: Jelang Ramadhan, Ini Pantauan Harga Ayam dan Telur di Pasar Antri Kota Cimahi

Halaman:

Editor: Rizky Perdana


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x