Menteri Kesehatan RI Dukung Sekolah Tatap Muka Terbatas Dimulai Pertengahan Tahun 2021

- 30 Maret 2021, 16:50 WIB
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin.
Menteri Kesehatan RI, Budi Gunadi Sadikin. /dok Biro Pers Sekretariat Presiden

MAPAY BANDUNG - Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin mendukung penuh kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas yang rencananya akan kembali dimulai pada Juli 2021 nanti.

Dikutip Mapay Bandung dari kanal Youtube Kemendikbud RI hari ini Selasa 30 Maret 2021, Menkes Budi Gunadi Sadikin menjelaskan dua sektor penting sebagai penentu Indonesia pada masa mendatang.

Sektor pendidikan dan kesehatan, lanjut Budi, merupakan investasi bangsa di masa depan.

"Jadi apapun keputusan yang kita buat sekarang harus benar-benar mempertimbangkan dampaknya 10, 20, sampai 30 tahun kedepan. Dan saya merasa sangat terharu dan sangat mendukung, agar proses pembelajaran ini bisa kembali seperti normal," jelas Menkes.

Baca Juga: Pemprov Jabar Soal Kebakaran di Balongan Indramayu : Bukan Kilang, Tapi Tangki

Baca Juga: Pemprov Jabar Pastikan Pertamina Ganti Rugi Rumah Warga yang Rusak Akibat Kebakaran Kilang Minyak Indramayu

Baca Juga: Mendikbud Nadiem Putuskan Sekolah dapat Lakukan Opsi Pembelajaran Tatap Muka Terbatas dan PJJ

Budi memberikan penjelasan soal pandemi yang pernah melanda dunia. Beberapa kali pandemi melanda dari abad ke abad, manusia tetap bisa bertahan dan dapat beradaptasi.

Ia mencontohkan pandemi wabah hitam di Eropa pada abad ke-13, dan kolera di Asia pada tahun 1800an.

Pada saat itu, manusia berhasil melewati pandemi dengan mengubah perilaku keseharian mereka menjadi lebih bersih.

Baca Juga: Sergio Aguero Akhiri Perjalanan 10 Tahun Bersama Manchester City

Baca Juga: Disnaker Kota Bandung Peringatkan Perusahaan untuk Bayar THR Karyawan

"Kita menghadapi pandemi kolera juga di tahun 1800an di Asia. Sampe sekarang masih jalan, mungkin sudah membunuh puluhan juga, disebabkan oleh virus dan sudah ada vaksinnya, manusia juga sudah bisa beradaptasi. Melakukan perubahan perilaku, menerapkan standar protokol kesehatan yang baru," jelasnya.

Tiga hal penting menhadapi pandemi, lanjut Budi, adalah perubahan perilaku, penerapan standar protokol kesehatan, dan cara hidup yang baru.

Pandemi tidak pernah berakhir singkat. Prosesnya akan berkurang ketika statusnya berubah dari pandemi menjadi endemi.

Baca Juga: Ridwan Kamil Sebut Tol Cisumdawu Ditargetkan Rampung Desember 2021, Bandung - Kertajati Terhubung Lebih Dekat

Baca Juga: Prilly Ternyata Sedang Dekat dengan Pria yang Bukan Artis

Meskipun begitu, virusnya tetap ada namun manusia tahu bagaimana cara menghadapinya.

Seperti pada kasus kolera, TBC dan HIV juga masih ada.

"Semua pandemi itu panjang berlakunya. Jarang sekali, atau saya gak pernah melihat ada pandemi yang selesai dalam waktu satu tahun. Pandemi ini akan berkurang menjadi endemi. Tapi tetap ada virusnya tetap ada bakterinya," pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: Youtube Kemenkes RI


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah