Masih Betah di Kisaran Rp17 Ribu, Bulog Buka-bukaan Soal Penyebab Harga Beras yang Tetap Mahal di Bulan Puasa

19 Maret 2024, 05:45 WIB
Ilustrasi beras /Mart Production/Pexels

BRAGA, MAPAY BANDUNG - Dirut Perum Bulog Bayu Krisnamurthi menjelaskan harga beras diperkirakan akan berada di harga yang sama dan tidak akan turun ke harga semula di bulan puasa 2024 ini.

Menurutnya harga beras yang terbilang masih tinggi dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya biaya produksi petani yang lebih tinggi di tahun ini, ongkos tenaga kerja, sewa lahan, serta harga pupuk maupun benih untuk para petani.

Akibat naiknya biaya produksi yang dialami petani, tentu saja membuat harga gabah yang dijual akan ikut berubah. Oleh karena itu, Bulog memprediksi harga beras tidak akan serendah seperti bulan-bulan sebelumnya.

Baca Juga: Stok Beras di Kota Bandung Aman Sampai Lebaran

Lebih lanjut, pemberian gaji bagi tenaga kerja informal serta biaya hidup yang ikut meningkat membuat harga beras bulog saat ini masih berada di level yang sangat tinggi.

"Harga beras mungkin akan bertahan, tidak sampai serendah seperti yang diperkirakan," ucap Bayu dikutip dari laman ANTARA yang diakses pada Selasa 19 Maret 2024.

Tak hanya menjelaskan penyebab harga beras yang masih tinggi, Bulog hingga kini belum dapat memastikan berapa harga beras dan harga eceran tertinggi (HET).

Bulog saat ini tengah menunggu kepastian dari Badan Pangan Nasional, Kementerian Pertanian, atau BPS terkait penetapan HET beras baru.

Baca Juga: 'Stok Beras Aman Sampai Lebaran' Kata Pj Gubernur Jawa Barat

Sementara itu data dari Pusat Informasi Harga Pangan Strategis Nasional yang dirilis pada Senin 18 Maret 2024 mengungkap informasi terkini harga beras nasional untuk berbagai kualitas per kilogram.

  • Kualitas bawah I Rp14.800.
  • Kualitas bawah II Rp14.500.
  • Kualitas medium I Rp16.050.
  • Kualitas medium II Rp15.800.
  • Kualitas super I Rp17.350.
  • Kualitas super II Rp16.800.

Sebelumnya pada awal Maret 2024, Kementerian Perdagangan telah mengeluarkan izin impor beras sebanyak 1,6 juta yang akan digunakan untuk memenuhi cadangan beras pemerintah.

Persetujuan impor beras dari beberapa negara ASEAN nantinya akan menambah jumlah impor beras sebanyak 2 juta ton yang telah ditetapkan pemerintah.

“Untuk tambahan impor 1,6 juta ton, persetujuan impornya sudah diterbitkan,” kata Direktur Jenderal Perdagangan Dalam Negeri Kemendag Isy Karim.

Baca Juga: Masuk Kalender Panen Raya, Bey Machmudin Pastikan Stok Beras di Jabar Aman Hingga Lebaran

Penambahan impor beras semata-mata dilakukan tak hanya untuk mengendalikan harga beras, melainkan diperlukan guna menjaga ketersediaan pasokan pangan saat menyambut Hari Besar Keagamaan Negara.

Kemendag memprediksi lonjakan permintaan beras akan terjadi selama periode Ramadhan hingga Hari Raya Idul Fitri 2024. Diperkirakan konsumsi beras nasional akan meningkat hingga 45,13 persen.***

Editor: Asep Yusuf Anshori

Sumber: ANTARA

Tags

Terkini

Terpopuler