MAPAY BANDUNG - Belakangan ini masyarakar Indonesia yang hendak berkurban di Hari Raya Idul Adha dihebohkan dengan penyakit mulut dan kuku atau PMK yang menyerang hewan kurban.
Dengan begitu, ada baiknya untuk mengenali berbagai gejala PMK yang menyerang hewan kurban sebelum membelinya.
Menjelang Hari Raya Idul Adha, banyak sekali hewan-hewan kurban yang terkena penyakit mulut dan kuku atau yang sering disebut PMK.
Hal ini membuat khawatir bagi calon pembeli hewan kurban, sehingga untuk para kurbani harus mengetahui beberapa tanda atau gejala PMK pada hewan kurban yang nantinya akan dibeli.
Oleh karena itu, bagi para calon kurbani sangatlah penting untuk mengetahui gejala atau tanda-tanda jika hewan kurban terjankit PMK.
Baca Juga: Jadwal Adzan Maghrib Bandung Hari Ini Senin 4 Juli 2022, Waktu Buka Puasa Dzulhijjah
Dikutip MapayBandung.com dari video di kanal YouTube Sapibagus TV Minggu 3 Juli 2022, beberapa gejala tersebut akan diungkap oleh salah satu dokter hewan, yakni drh. Adjat Sudrajat.
Gejala pertama yang bisa dilihat dari kasat mata adalah, adanya bagian melepuh atau seperti sariawan pada mulut di sekitar gusi serta lidah.
"Selanjutnya adanya lesi atau luka pada bagian kuku, baik di kuku bagian atas maupun bagian bawah," ujar drh. Adjat Sudrajat.
Akan tetapi untuk gejala umumnya yakni, hewan kurban bisa mengalami demam tinggi sampai 41 derajat celcius, tidak nafsu makan, dan banyak keluar air liur atau hipersalivasi.
Baca Juga: Niat Puasa Tarwiyah Idul Adha 2022, Simak Juga Jadwal Pelaksanaan dan Keutamaannya
Tetapi tidak cukup dilihat dari kasat mata saja, jadi tetap harus dicek dengan uji lab karena ada diagnosa banding.
Diagnosa banding disini mengartikan bahwa, ada penyakit yang memang gejalanya mirip dengan PMK yaitu penyakit bovine ephermeral fever atau BEF.
"Penyakit BEF ini tanda-tanda nya yaitu demam pada hewan selama 3 hari, dan mengeluarkan lendir tetapi tidak luka di bagian mulutnya," pungkas drh. Adjat Sudrajat.
Demikianlah beberapa gejala dari hewan kurban yang terjangkit PMK, bagi anda yang he dak berkurban agar lebih teliti lagi dalam membeli hewan kurban.***