Sejak Pandemi Covid-19 Kasus KDRT Meningkat, Kriminolog: Konflik Keluarga Terjadi Karena Banyak Faktor

14 Agustus 2021, 12:15 WIB
Ilustrasi, Kasus KDRT Meningkat Selama Pandemi /pexels: Alex Green

MAPAY BANDUNG - Pandemi Covid-19 rupanya juga memunculkan dampak yang tidak kalah penting untuk diketahui.

Salah satunya adalah angka kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) yang meningkat.

Kriminolog menilai, tingginya angka KDRT pada masa pandemi Covid-19 terjadi karena banyak faktor.

Konflik rumah tangga misalnya, dapat diawali karena interaksi yang juga meningkat antar anggota keluarga selama masa pandemi.

Baca Juga: China Bersikeras Tolak Rencana WHO untuk Lacak Asal Muasal Covid-19

Baca Juga: Sinopsis Film Dog Eat Dog: Aksi Meloloskan Diri dari Kejaran Bos Mafia di TransTV Malam Ini

Saat ini, banyak diantara masyarakat yang memilih atau dipaksa untuk bekerja dari rumah.

Jika interaksi tidak dibangun dengan kedewasaan yang matang, tak jarang potensi konflik dalam rumah tangga besar kemungkinan terjadi.

"Pandemi banyak orang tinggal di rumah, bekerja di rumah dan meningkatkan interaksi antar anggota keluarga. Dalam interaksi intim, keluarga berpotensi terjadi konflik. Apalagi rumah tangga tidak dibangun secara pengertian kedewasaan dan interkasi yang matang," kata M. Mustofa, Kriminolog dari Universitas Indonesia dikutip dari prfmnews.id, Sabtu 14 Agustus 2021.

Kasus KDRT, kata Mustofa, sebelum masa pandemi memang masih tinggi.

Menurut catatannya, kasus KDRT menunjukkan peningkatan saat memasuki masa pandemi Covid-19.

"Sebelum pandemi sudah tinggi, karena sifatnya tersembunyi tidak diketahui orang, dengan pandemi akan meningkat dengan orang banyak tinggal di rumah," sambungnya.

Baca Juga: Jadwal dan Link Live Streaming Liga Inggris 2021/2022: Man United vs Leeds United Sabtu 14 Agustus 2021

Baca Juga: CATAT! Ganjil Genap di Kota Bandung Akan Diberlakukan pada Jam dan Ruas Jalan Berikut

Sebagai solusinya, ia menyarankan untuk setiap anggota keluarga untuk saling mendukung.

Setiap anggota di keluarga harus saling menyayangi di tengah kondisi sulit masa pandemi seperti ini.

Interaksi antar anggota keluarga harus secara positif dibangun.

"Lebih banyak informasi yang menunjukan interaksi rumah tangga positif, saling support dan menyayangi,"pungkasnya.***

Editor: Rifki Abdul Fahmi

Sumber: prfmnews.id

Tags

Terkini

Terpopuler