HEBOH! Kronologis Petugas Imigrasi yang Diduga Lakukan Kekerasan pada Seorang Diplomat Asal Nigeria

11 Agustus 2021, 20:00 WIB
Kementerian Hukum dan HAM (Kemenkumham) diminta untuk segera melakukan evaluasi kerja terhadap pejabat Kantor Wilayah Kemenkumham DKI Jakarta setelah video viral oknum petugas imigrasi aniaya Diplomat Nigeria beredar. /Antara

MAPAY BANDUNG - Viral di media sosial seorang warga negara Nigeria mengalami kekerasan oleh petugas imigrasi di Indonesia.

Lewat video yang diunggah @RealOlaudah, video berdurasi 45 detik itu memperlihatkan tayangan seorang warga Nigeria yang berada di dalam mobil didorong di bagian kepala ke arah jok mobil.

Video tersebut kemudian viral di media sosial sejak diunggah oleh @RealOlaudah pada Selasa 10 Agustus 2021.

Berdasarkan penuturan @RealOlaudah, petugas kepolisian Indonesia telah menangani kasus ini. Selain itu, ia menyinggung rasa empati terhadap setiap warga negara.

Baca Juga: Bintang Emon Kritik Pedas Rencana Baju Dinas DPRD Tangerang: Modal Baju Partai Pengin Dapet Louis Vuitton

Klarifikasi Kantor Imigrasi

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM RI DKI Jakarta Ibnu Chuldun mengklarifikasi video viral tudingan kekerasan yang dilakukan petugas Kantor Imigrasi Kelas I Khusus Jakarta Selatan terhadap seorang diplomat warga Nigeria pada Sabtu 7 Agustus 2021 lalu yang viral di media sosial.

Menurut Ibnu, justru diplomat asal Nigeria tersebut yang bertindak arogan dan lebih dahulu melakukan pemukulan terhadap petugas Imigrasi.

"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," ujar Ibnu dalam keterangan kepada wartawan, Selasa 10 Agustus 2021.

"Akibat pemukulan tersebut, salah satu petugas kami mengalami luka bengkak dan berdarah pada bagian bibir sebelah kiri dan ini bisa dibuktikan dari hasil visum yang dilakukan atas petugas kami. Setelah pemukulan itu, petugas kami lantas memegangi WNA tersebut. Jadi, yang terlihat di video itu justru petugas kami berusaha mencegah WNA asal Nigeria itu kembali melakukan kekerasan atau hal yang tidak diinginkan," katanya.

Sebagaimana disampaikan Ibnu, kejadian ini berawal dari informasi yang diterima petugas mengenai adanya sekelompok warga negara asing yang diduga izin tinggalnya telah habis dan menginap di salah satu hotel di Jakarta Selatan.

Baca Juga: Mengharukan! Hendra Setiawan Ziarah Ke Makam Rekan Seperjuangan Markis Kido di Hari Ulang Tahunnya

Petugas lalu mendatangi lokasi menginap para WNA itu karena mereka diduga berencana mengadakan sebuah pesta di hotel tersebut pada Sabtu sore.

Oleh pihak hotel, petugas diberitahu bahwa para WNA tersebut telah check out dan berpindah ke sebuah apartemen yang masih berlokasi di wilayah Jakarta Selatan. Petugas kemudian mendatangi apartemen tersebut dan mendapati seorang WNA di lobi apartemen.

"Ketika petugas menanyakan paspor dan identitas dirinya, WNA tersebut marah dan tidak mau menyerahkan dokumen tersebut. Dia juga sempat menghardik petugas dan malah menantang untuk ditahan. Karena dia tidak kooperatif akhirnya dibawa petugas ke kantor imigrasi," ujar Ibnu.

"Dalam perjalanan menuju kantor itulah yang bersangkutan melakukan pemukulan terhadap petugas kami sehingga harus dipegangi. Dia terus berteriak-teriak sepanjang perjalanan dan sampai di kantor imigrasi juga masih berteriak. Padahal, petugas tidak melakukan kekerasan kepadanya. Setelah ditanyai, barulah akhirnya dia mengaku sebagai diplomat dengan menyerahkan Kartu Diplomatik Kedutaan Nigeria,” ungkapnya.

Ibnu berharap klarifikasi yang disampaikan pihaknya ini bisa menjernihkan berbagai tudingan yang dialamatkan kepada pihaknya.

Baca Juga: TOK! Ibu Hamil dan Menyusui Bisa Disuntik Vaksin Covid-19

Ia juga menyebut permasalahan sudah diselesaikan secara kekeluargaan setelah Duta Besar Nigeria Ari Usman Ogah mendatangi Kantor Imigrasi Jakarta Selatan pada petang harinya dengan disertai petugas kepolisian Direktorat Pam Obvit Polda Metro Jaya.

"Peristiwa ini sebenarnya tidak perlu terjadi bila WNA tersebut sejak awal bersikap kooperatif dengan petugas dan terbuka dengan statusnya sebagai diplomat. Kami berharap penjelasan ini sekaligus bisa menjernihkan tudingan yang beredar di media sosial atas petugas kami," kata Ibnu.

"Setelah proses mediasi dan mendengarkan kronologi kejadian dari kedua belah pihak akhirnya petang itu juga petugas dan WNA tersebut sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan. Kedua pihak mengakui telah terjadi kesalahpahaman dan sepakat berdamai disaksikan oleh Pimpinan Kantor Imigrasi Jakarta Selatan dan Duta Besar Nigeria," pungkasnya.***

Editor: Haidar Rais

Tags

Terkini

Terpopuler