MAPAY BANDUNG - Relawan Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dokter Tirta Mandira Hudhi memberikan tanggapannya terkait permintaan adanya Rumah Sakit (RS) Darurat khusus Dewan Perwakilan Rakyat (DPR).
Melalui video yang diunggah lewat akun YouTubenya, dr. Tirta menyetujui adanya RS Darurat khusus DPR.
Namun, dirinya meminta DPR harus menggunakan fasilitas yang ada di Senayan tersebut, bukan fasilitas kesehatan yang lain.
"Saya setuju tuh, bagus, ayo bikin, tapi gunakan halaman DPR jangan gunakan fasilitas kesehatan yang lain," kata dr. Tirta dikutip MapayBandung.com, Jumat 16 Juli 2021.
"Kenapa saya bilang seperti itu? karena di dalam penanganan kesehatan posisi, ras, golongan, suku dan apapun tidak menjadi prioritas," ujarnya.
Dirinya juga mempertanyakan jika RS Darurat Covid-19 khusus DPR itu telah dibuat, siapa yang akan menangani para pasien anggota DPR tersebut.
Hal ini lantaran jumlah tenaga kesehatan (nakes) di Tanah Air yang terbatas dan seluruhnya telah dikerahkan untuk penanganan Covid-19.
"Tapi masalahnya siapa tenaga kesehatan yang mau ngerawat, penuh," ujarnya.
Baca Juga: Kembangkan Fitur Terbarunya, WhatsApp Kini Bisa Login di Lebih dari 3 Perangkat Bersamaan
Dirinya menjelaskan terdapat tingkatan prioritas penanganan yang dinamakan triage dalam dunia medis.
Dalam triage tersebut, tingkatan prioritas penanganan medis dimasukkan ke dalam beberapa warna.
Warna hijau artinya dalam kondisi ringan, kuning artinya kondisi sedang, merah artinya kondisi berat dan hitam kondisi meninggal.
"Kamu pejabat anak siapa, anak jenderal siapa kalo kamu sakit dan triase hijau ya dinomor tigakan," ucapnya.
Sebelumnya, anggota Komisi IX DPR Saleh Daulay meminta Menkes Budi Gunadi Sadikin memprioritaskan fasilitas kesehatan untuk anggota DPR yang terpapar Covid-19.
Ketua Fraksi PAN itu mengatakan dirinya tidak ingin kasus meninggalnya John Siffy yang terlambat ditangani lantaran sulit mendapatkan ruang ICU terulang.
"Saya tidak mau lagi mendengar ada anggota DPR yang tidak mendapat tempat di ICU seperti yang dialami oleh saudaraku John Siffy," tutur Saleh dalam rapat bersama Menkes Selasa, 13 Juli 2021 lalu.***