Ustadz Adi Hidayat Cerita Asal-Usul Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW, Ada Tiga Versi

- 18 Oktober 2021, 16:10 WIB
Ustaz Adi Hidayat
Ustaz Adi Hidayat /Instagram.com / @adihidayatofficial

Ustadz Adi Hidayat menambahkan adapun beberapa pendapat bahwa Maulid Nabi mulai dicetuskan pada tahun 549-630 di Irak, tepatnya di Kota Irbil yang mencetuskannya adalah Gubernur Irbil Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri.

Saat itu, ia mengumpulkan para pemuda, ulama, dan para ahli untuk menjelaskan mengenai keutamaan, kemuliaan, hingga perjalanan hidup Nabi Muhammad SAW.

Baca Juga: Mengapa Perayaan Maulid Nabi Muhammad SAW Hukumnya Sunnah? Ini 5 Alasannya

“Jadi pada waktu itu menurut beberapa pendapat Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri, mengumpulkan para ulama, ustadz, hingga pemuda disekitar Irbil untuk diberi pemahan oleh para ulama dan ahli mengenai perjuangan Nabi Muhammad SAW, hal ini dilakukan karena keprihatinan Sultan Abu Said Muzhaffar Kukabri terhadap umat Muslim pada zaman itu yang mulai melupakan nilai-nlai yang diajarkan Rasullullah,” terang Ustadz Adi Hidayat.

Dan pendapat yang ketiga adalah Maulid Nabi Muhammad SAW dihidupkan kembali sekitar rentan tahun 567-640 Hijriyah oleh Sultan Shalahudin Al-Ayyubi.

Tujuan beliau memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW adalah untuk meningkatkan semangat jihad kaum muslimin pada saat itu dalam menghadapi perang salib melawan kaum salibis dari Eropa dan merebut Yerussalem dari tangan kerajaan Salibbis.

Dari beberapa teori diatas disatukan tanpa harus mempertentangkanya, yang perlu kita ambil dari Maulid Nabi Muhammad SAW bukan lah perayaannya atau pestanya melainkan mengingat sosok Nabi Muhammad SAW, kemuliaanya, ajaran Nabi Muhammad SAW, semangatnya dalam menyebarkan agama Islam dan masih banyak lagi yang harus diteladani dari Nabi Muhammad SAW.***

Halaman:

Editor: Haidar Rais


Tags

Artikel Pilihan

Terkait

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x