Memakan daging manusia dengan ghibah, merendahkan, menghina, menjatuhkan kehormatan, dan merusak nama baik merupakan pintu-pintu menuju dosa dan siksa yang pedih.
Meskipun begitu ternyata diluar sana ada majelis-majelis yang dibuat memang untuk ghibah, tertawa, dan merendahkan orang lain.
Baca Juga: Ancaman Bagi Orang yang Sering Menunda Salat, Salah Satunya Masuk Neraka Jahanam
Dari awal hingga akhir itu isinya tentang ghibah, pesertanya bahkan tidak pernah risau tentang bagaimana keadaan mereka saat berdiri diwawancarai Allah kelak.
“Juga mereka tidak berfikir bahwa perbutannya adalah dosa dan mendatangkan siksa pad hari pertemuan dengan Rabb-nya” ucap Syaikh Abdurrozzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr.
Kaidah berkata balasan itu sesuai jenis amal perbuatannya ketika amalnya adalah memakan daging manusia, dengan menggunjing, mengejek, mengolok-olok, dan menjatuhkan kehormatan orang maka ia dibalas dengan kuku yang berasal dari tembaga lalu mereka mencakar-cakarkan diwajah mereka dan dada mereka
Sebagai balasan atas perbuatan yang telah mereka lakukan, Naudzubillah.***